Kesehatan

Tips kesehatan Demam Naik Turun Selama Dua Minggu, Apakah Itu Berbahaya?

Panas tubuh yang naik turun dalam kurun waktu dua minggu seharusnya tidak dianggap sepele.

|
Editor: Regina Goldie
pexels.com/Polina Tankilevitch
ILUSTRASI demam. 

TRIBUNPALU.COM - Demam datang dan pergi selama dua minggu belakangan ini menjadi perhatian sejumlah ahli kesehatan, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan serius. 

Meskipun Demam terkadang hanya menandakan infeksi ringan, fluktuasi suhu tubuh yang berlangsung lama bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius.

Panas tubuh yang naik turun dalam kurun waktu dua minggu seharusnya tidak dianggap sepele.

Kondisi ini bisa menunjukkan adanya infeksi, masalah autoimun, kelainan hormonal, atau bahkan penyakit infeksi kronis seperti tuberkulosis.

Baca juga: Henri Kusuma Muhidin: Pembinaan Atlet Jadi Kunci Utama Prestasi Olahraga di Sulteng

Demam atau panas tubuh yang naik turun sering kali disertai dengan gejala lainnya seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan terkadang menggigil atau keringat berlebihan.

Di beberapa kasus, Demam yang berlangsung lama dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, dan jika tidak ditangani dengan baik, bisa mengarah pada komplikasi lebih lanjut.

Penyebab Demam Naik Turun

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan Demam berkepanjangan antara lain:

Infeksi Virus dan Bakteri: Penyakit seperti flu, Demam berdarah, atau infeksi saluran pernapasan bisa menyebabkan Demam yang tidak menentu.

Penyakit Autoimun: Kondisi seperti lupus atau rheumatoid arthritis dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang mengarah pada fluktuasi suhu tubuh.

Tuberkulosis (TBC): Infeksi TBC sering kali menyebabkan Demam tinggi yang datang dan pergi, sering kali lebih parah di malam hari.

Kelainan Endokrin: Gangguan pada kelenjar tiroid atau hormon tubuh lainnya juga dapat mempengaruhi suhu tubuh dan menyebabkan Demam.

Baca juga: Ketua RW I Birobuli Selatan Semprot Mobil Pick Up Buang Sampah di Jl Daeng Lando II Palu

Malaria: Penyakit menular seperti malaria juga bisa mengakibatkan Demam berulang sesuai siklus infeksi.
Segera Periksakan Diri ke Dokter.

Dokter menyarankan agar pasien yang mengalami Demam berkepanjangan selama dua minggu atau lebih segera berkonsultasi dengan tenaga medis.

Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, rontgen dada, dan pemeriksaan lainnya mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dari gejala tersebut.

Walaupun Demam bisa menjadi gejala dari penyakit ringan, jika berlangsung lebih dari beberapa hari, sangat penting untuk mencari pertolongan medis.

Gejala Demam yang tidak kunjung reda, disertai penurunan berat badan, batuk kronis, atau rasa nyeri yang tidak biasa, harus segera ditindaklanjuti untuk menghindari potensi komplikasi yang lebih serius.

Pencegahan dan Perawatan

Penting untuk menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan cukup tidur untuk menjaga daya tahan tubuh.

Pengobatan untuk Demam akan disesuaikan dengan penyebab yang ditemukan, dan terkadang memerlukan pengobatan jangka panjang atau perawatan di rumah sakit.

Pihak medis juga mengingatkan agar masyarakat tidak ragu untuk memeriksakan diri lebih awal jika mengalami Demam yang berlangsung lama.

Penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu mencegah kondisi menjadi lebih parah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved