Sigi Hari Ini

Pemkab Sigi Bentuk UPTD Tingkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Mengatasi Kasus Kekerasan

Hal ini menjadi prioritas utama di tengah besarnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di wilayah tersebut.

|
Editor: Regina Goldie
ANGELINA/TRIBUNPALU.COM
Suasana kantor DP3A Kabupaten Sigi 

Selain itu, DP3A Sigi juga merencanakan program sosialisasi yang lebih intensif di sekolah-sekolah mulai tahun 2025.

Baca juga: Kakanwil Kemenkum Sulteng Lantik 9 Pejabat Manajerial dan Non Manajerial

Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta upaya pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan.

"Sosialisasi ini sangat penting agar para siswa dapat memahami apa itu kekerasan, bagaimana cara melindungi diri mereka, serta bagaimana mereka dapat membantu teman-teman mereka yang mungkin menjadi korban kekerasan," jelas Mamun Maragau.

Namun, Mamun Maragau juga mengakui bahwa dalam pelaksanaan program ini, terdapat beberapa tantangan di lapangan. Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas dan kemampuan beberapa sekolah dalam menangani kasus kekerasan secara langsung. 

Mamun Maragau juga menyoroti bahwa sering kali anak-anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah atau rumah tidak mendapatkan perhatian yang cukup.

Baca juga: Henri Kusuma Muhidin, Hadiri Dialog Prospek Ekonomi Sulteng Outlook 2025

"Anak-anak yang terabaikan seringkali berada dalam situasi yang sangat rentan. Ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan hal-hal negatif, yang justru semakin memperburuk kondisi mereka," ungkap Mamun Maragau.

Mamun Maragau mengajak masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih peduli terhadap kondisi anak-anak mereka. 

Mamun Maragau menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak agar mereka bisa saling menjaga dan melindungi dari berbagai ancaman kekerasan.

"Kami sangat berharap orang tua dapat lebih aktif dalam memantau kondisi anak-anak mereka, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Ketika anak-anak merasa aman dan terlindungi di rumah, mereka akan lebih mudah menghindari situasi yang berpotensi menjadi korban kekerasan," kata Mamun Maragau.

Selain itu, Pemkab Sigi juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam pendidikan, seperti anak-anak yang terpaksa putus sekolah atau berasal dari keluarga broken home. 


Baca juga: Polres Sigi Terbitkan 2.041 SKCK untuk Pemberkasan PPPK dengan Layanan Maksimal

Mamun Maragau menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan pembinaan serta motivasi agar anak-anak ini tetap semangat untuk melanjutkan pendidikan mereka.

"Kami berupaya memberikan pendampingan kepada mereka yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak ideal, agar mereka tetap memiliki semangat untuk belajar dan bersekolah," pungkas Mamun Maragau. (*) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved