Presiden Prabowo Rencana Bentuk Koperasi Desa Merah Putih untuk Atasi Kemiskinan

Targetnya adalah meluncurkan 70 ribu koperasi pada Juli 2025, yang diharapkan dapat membantu memutus mata rantai kemiskinan.

Editor: Regina Goldie
Youtube Sektretariat Presiden
KOPERASI MERAH PUTIH - Presiden Prabowo Subianto mematangkan rencana pembentukan koperasi merah putih. Ia kembali membahas pembentukan koperasi tersebut di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025). Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Prabowo Subianto merencanakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi masalah ekonomi. 

Targetnya adalah meluncurkan 70 ribu koperasi pada Juli 2025, yang diharapkan dapat membantu memutus mata rantai kemiskinan.

“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih itu, yang pertama itu untuk kepentingan masyarakat desa. Karena di Koperasi Desa Merah Putih itu untuk memutus mata rantai kemiskinan di desa dan juga bagaimana masyarakat desa bisa meningkat penghasilannya” ujar Budi Arie.

Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi jeratan pinjaman online dan rentenir yang sering menambah beban masyarakat desa.

Dengan memberikan alternatif pembiayaan yang lebih aman dan terjangkau, koperasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari utang yang merugikan.

Baca juga: Walhi Laporkan 47 Kasus Kejahatan Lingkungan dengan Potensi Kerugian Rp 437 Triliun

Koperasi ini juga akan berfungsi sebagai lembaga yang memberikan edukasi finansial kepada masyarakat desa, sehingga mereka dapat lebih memahami pengelolaan keuangan dan menghindari praktik pinjaman yang merugikan.

“Pak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” katanya.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan bahwa desa memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional.

Ia menyebutkan bahwa 44 persen penduduk Indonesia masih tinggal di desa, dan tanpa intervensi yang tepat, desa bisa mengalami kemunduran ekonomi seperti yang terjadi di negara maju.

“Di Jepang, 84 persen atau 86 persen tinggal di kota. Desa ditinggalkan, padahal desa ini bisa menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi, menjadi sentra ekonomi. Nah, sebelum terlambat, maka kita memperkuat desa,” tegas Tito.

Baca juga: Polres Sigi dan Jajaran Amankan Safari Ramadan Pemprov Sulteng di Masjid Al Ikhlas Desa Mpanau

Mendagri Tito juga menambahkan bahwa koperasi desa ini akan hadir sebagai representasi negara untuk melindungi masyarakat desa dari sistem pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum.

"Koperasi ini hadir sebagai mewakili negara. Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawab secara hukum,” tegasnya. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved