OPINI

OPINI : Peran Penting Orangtua untuk Cegah Siswa dari Kenakalan Remaja

Data tentang kenakalan remaja di Indonesia tahun 2024 menunjukkan peningkatan kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual, dan tindakan kriminal.

|
Editor: Regina Goldie
HANDOVER
KENAKALAN REMAJA - Dr. Elinda Rizasari,Spd.,Mpd, Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta. Kasus kenakalan remaja pada siswa di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. 

Dari Faktor Internal meliputi : Gangguan mental emosional pada anak, Merasa Rendah diri dan Rasa ingin tahu yang tidak terkontrol.

Baca juga: Kemenag Sulteng Pastikan Fasilitas Asrama Haji Palu Siap Digunakan Jamaah

Sedangkan dari faktor eksternal meliputi : Kurangnya peran keluarga, Pengaruh pergaulan, media dan kondisi ekonomi yang rendah. 

Dua faktor tersebut menjadi komponen yang penting yang bisa menyebabkan peningkatan kenakalan Remaja bagi anak.

Disisi lain, banyak faktor persepsi orang tua yang menganggap bahwa mendidik anak adalah tugas bagi Sekolah.

Hal ini dikarenakan para Orang tua menganggap telah menyerahkan Pendidikan kepada pihak Sekolah sehingga orang tua dengan enaknya lepas tangan. 

Hal ini akan menyebabkan anak akan mengalami fase dimana anak merasa kurang diperhatikan dan merasa sendiri sehingga anak akan mencari pelampiasan ke hal yang lain.


Untuk mengantisipasi hal tersebut peran orang tua disini yang penting yang menjadi garda
terdepan dalam melakukan perlindungan anaknya dari pengaruh luar.

Terus selanjutnya bagaimana cara mengatasi kenakalan Remaja pada anak pada zaman modern seperti pada sekarang ini?

Ada langkah – langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu ciptakan
komunikasi yang baik pada anak.

Baca juga: Gubernur Anwar Hafid Dukung Kongres Mbaso, Dorong Legalisasi Hukum Adat di Sulawesi Tengah

Hal ini sangatlah penting, karena pada fase anak yang memasuki Remaja mereka akan mencari teman untuk curhat serta meluapkan segala perasaannya sehingga apabila orang tua tidak bisa memfasilitasi hal tersebut, maka bisa mengakibatkan si anak mencari teman yang salah.

Selanjutnya adalah ciptakan banyak waktu yang luang untuk Bersama anak, hal ini bertujuan supaya dapat memperkuat hubungan keluarga, mendukung perkembangan mereka secara emosional dan sosial, serta menciptakan keakraban satu sama lain.

Karena tidak cukup waktu bersama anak-anak, mereka cenderung mencari teman pergaulan di luar rumah, seperti nongkrong, dan sebagainya.

Kemudian fasilitasi anak terhadap hobi yang disukai pada anak, Memberi dukungan terhadap hobi yang disukai anak adalah langkah penting untuk dapat menambah rasa kepercayaan
diri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved