Haji 2025

90 Persen Kartu Nusuk Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Peningkatan progres penerbitan kartu Nusuk ini menurut Hilman tidak terlepas dari upaya membangun sinergi dan komunikasi yang baik.

Editor: Fadhila Amalia
TRIBUNNEWS.COM/MEDIA CENTER HAJI/MCH2025/DEWI AGUSTINA
Penerbitan Kartu Nusuk bagi Jemaah Haji Indonesia dalam tiga hari terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, mencapai angka 90 persen. 

TRIBUNPALU.COM - Penerbitan Kartu Nusuk bagi Jemaah Haji Indonesia dalam tiga hari terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, mencapai angka 90 persen.

Hal ini diakui Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief.

Baca juga: Sosok Giorgio Antonio, Pria yang Dikabarkan Dekat dengan Sarwendah, Pebisnis dan Influencer

Hilman Latief mengatakan sebelumnya angka penerbitan Kartu Nusuk ada di kisaran 70 hingga 82 persen.

"Dalam tiga hari terakhir banyak perkembangan yang signifikan bagian Nusuk. Ada yang 97 persen, 95 persen, ya mudah-mudahan ini nanti bisa kita jadi ritmenya," kata Hilman Latief kepada Media Center Haji (MCH 2025) termasuk Tribunnews.com saat baru tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (23/5/2025) malam.

Peningkatan progres penerbitan kartu Nusuk ini menurut Hilman tidak terlepas dari upaya membangun sinergi dan komunikasi yang baik antara petugas haji Indonesia khususnya dari Komisi Haji Indonesia dengan para perusahaan layanan, juga Kementerian Haji mengenai kedatangan jemaah haji Indonesia.

Baca juga: Mangrove Rangers Kota Palu dan Mahasiswa Tanam 1.500 Bibit Mangrove di Pantai Dupa

"Intinya sudah sekitar 90 persen ke atas. Mudah-mudahan ini terjaga ritmenya sehingga jemaah mendapatkan kemudahan untuk melakukan ibadah di Masjidil Haram," kata Hilman Latief.

Lalu kapan target 100 persen bisa tercapai?

Hilman Latief mengatakan saat ini sekitar 50 ribuan jemaah masih berada di Tanah Air.

"Kita kejar gap persentase jemaah yang sudah tiba. Tiga hari lalu kita lihat ada gap 16 persen, kemudian tadi malam sudah 14 persen, sebelumnya 30 persen, 27 persen, padahal jamaah ada ribuan, artinya kita cukup cepat mengimbangi situasi ini," jelas Hilman.

Hilman menyakini melihat fenomena tersebut, gap persentase bisa di bawah 10 persen.

"Ini yang harus kita kejar terus. Sehingga dalam 1 atau 2 x 24 jam, jamaah datang, nusuk sudah terdistribusi," ujarnya.

Pihaknya juga kata Hilman menempatkan petugas Indonesia yang ada di kantor-kantor dan perusahaan layanan (syarikah) untuk mempercepat proses penerbitan kartu Nusuk.

"Mereka berkantor di sana, nongkrong di sana untuk menerima data kita, menerima aduan, usulan nama-nama yang belum mendapatkan nusuk sehingga lebih cepat," kata Hilman.

Baca juga: Sinopsis Film Jodoh 3 Bujang Diangkat dari Kisah Nyata, Tayang 26 Juni 2025

Hilman mengakui di minggu-minggu awal operasional penyelenggaraan ibadah haji 2025, terdapat selisih data terkait keberangkatan haji.

"Minggu-minggu awal keberangkatan jemaah ada selisih data dari yang kita punya dengan perusahaan (Syarikah). Termasuk juga perubahan-perubahan yang terjadi di Tanah Air di beberapa embarkasi utama. Ada beberapa embarkasi yang sangat dinamis perubahannya. Ada yang sakit, ada yang batal, ada yang bergeser, ada yang pindah. Itu juga berdampak pada data yang sudah ada sebelumnya di dalam eHajj," kata Hilman.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved