Hari Raya Idul Adha 2025 Jatuh Jumat 6 Juni: Apakah Tetap Wajib Salat Jumat Ketika Sudah Salat id?

Hari raya Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat 6 Juni 2025, apakah tetap wajib salat Jumat ketika sudah Salat id?

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimami salat di Masjid Istiqlal. Hari raya Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat 6 Juni 2025, apakah tetap wajib salat Jumat ketika sudah Salat id? 

“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar.

Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 2025?

Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Tiga hari tersebut juga adalah batas waktu umat muslim untuk melaksanakan ibadah kurban setelah idul adha. 

Itu artinya, hari Tasyrik atau tiga hari setelah Idul Adha 1446 H/2025 M jatuh pada Sabtu-Senin tanggal 7-9 Juni 2025.

Amalan Hari Tasyrik

Hari Tasyrik ini merupakan hari ketika umat Islam merayakan kemenangan dengan makan dan minum.

Pada hari Tasyrik, umat Islam dapat melaksanakan amalan yakni menyembelih hewan kurban.

Sementara pada hari Tasyrik ini, para jemaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Kemudian untuk yang tidak sedang berhaji, hari Tasyrik menjadi waktu untuk larangan berpuasa.

Adapun larangan berpuasa di hari Tasyrik dijelaskan dalam Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, Ust. M. Syukron Maksum sebagai berikut:

Berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. : "Bahwasanya Rasulullah saw. mengutus Abdullah Bin Hudzafah berkeliling Mina untuk menyampaikan: Janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena ia merupakan hari makan minum dan mengingat Allah Azza wa Jalla." (HR. Ahmad)

Dengan demikian, seseorang yang biasa melakukan Puasa Sunnah Senin Kamis atau Puasa Daud, dilarang berpuasa ketika bertepatan pada Hari Tasyrik.

Setelah tanggal 13 Dzulhijjah, umat Islam baru dapat melanjutkan berpuasa sunnah.

Selain itu, Imam Muslim juga meriwayatkan hadis yang menerangkan hari Tasyrik sebagai hari istimewa untuk makan, minum, dan untuk zikir. 

"Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, 'Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir'," (HR Muslim). 

Hari Tasyrik juga merupakan waktu istimewa untuk melakukan ibadah lainnya, karena pada hari-hari ini merupakan waktu di mana kebanyakan orang lalai.

Keutamaan hari Tasyrik dijelaskan dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari. 

Imam Bukhari mengutip hadis keutamaan Hari Tasyrik sebagai waktu istimewa untuk ibadah yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra.  yang Artinya:

"Dari sahabat Ibnu Abbas ra., dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, 'Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini'," (HR Bukhari).

Berikut amalan-amalan sunnah lainnya di Hari Tasyrik :

  • Mengumandangkan takbir;
  • Memperbanyak dzikir (Tahmid, Tahlil );
  • Beragam jenis amalan ibadah (lantaran Hari Tasyrik adalah waktu yang istimewa untuk ibadah. Oleh karena itu, beragam amal ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu istimewa, ganjarannya juga istimewa).

(Tribunnews.com/Latifah)(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved