Poso Hari Ini

Longki Djanggola Diminta Kawal Pembentukan Kabupaten Konservasi Tampo Lore Poso

Hary menegaskan bahwa seluruh persyaratan administratif telah diserahkan ke Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Handover
Anggota Komisi II DPR RI, Longki Djanggola, diminta mengawal aspirasi pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Konservasi Tampo Lore saat menggelar Reses Masa Sidang III Tahun 2024-2025 di Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (16/6/2025) malam. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, POSO - Anggota Komisi II DPR RI, Longki Djanggola, diminta mengawal aspirasi pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Konservasi Tampo Lore saat menggelar Reses Masa Sidang III Tahun 2024-2025 di Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (16/6/2025) malam.

Reses tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimcam, para kepala desa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan serta warga dari berbagai elemen masyarakat Lembah Napu.

Baca juga: Kunci Jawaban Pelatihan PINTAR Kemenag Modul 3.4 Berbasis Massive Open Online Course MOOC 2025

Ketua Komite Perjuangan Pemekaran Kabupaten Konservasi Tampo Lore, Hary S Kabi, menyampaikan langsung permintaan masyarakat agar Longki Djanggola mengawal pembentukan DOB Tampo Lore. 

Hary menegaskan bahwa seluruh persyaratan administratif telah diserahkan ke Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

“Pak Longki adalah sahabat saya, beliau pernah menjabat Gubernur dua periode dan kini di Komisi II DPR RI yang bermitra langsung dengan Kemendagri. Aspirasi kami ini sangat tepat bila disampaikan dan dikawal oleh beliau,” kata Hary yang juga mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Poso.

Baca juga: Longki Djanggola Diminta Kawal Pembentukan Kabupaten Konservasi Tampo Lore Poso

Ia menjelaskan, wilayah yang diusulkan menjadi Kabupaten Konservasi Tampo Lore merupakan daerah bersejarah dan berstatus cagar biosfer dunia, mencakup situs-situs megalitik dan tapak tinggalan prasejarah di sekitar Taman Nasional Lore Lindu.

Hal senada diungkapkan Camat Lore Utara, Ferdidan Tarakolo. Menurutnya, pemekaran wilayah menjadi kabupaten sendiri akan memberikan nilai lebih terhadap pelestarian budaya dan percepatan pembangunan.

“Ini sudah menjadi harapan masyarakat sejak lama. Posisi strategis kami di antara taman nasional dan situs purbakala membuat wilayah ini sangat layak jadi DOB,” jelas Ferdidan yang juga alumni Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.

Menanggapi aspirasi tersebut, Longki Djanggola menyatakan komitmennya untuk terus mengawal perjuangan pembentukan Kabupaten Konservasi Tampo Lore. 

Tok! Status Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pekerjaan Rabat Beton di Donggala Sulteng Dibatalkan

Ia mengungkapkan bahwa saat masih menjabat Gubernur Sulteng, dirinya telah mengusulkan hal tersebut ke Kemendagri.

“Betul, kita masih dalam situasi moratorium DOB. Tapi kalau itu dicabut, saya yakin Tampo Lore jadi salah satu DOB yang diperhatikan. Insya Allah, aspirasi ini akan kita perjuangkan bersama-sama,” tegas Longki.

Sebagai informasi, wilayah calon Kabupaten Konservasi Tampo Lore mencakup Lembah Pekurehua, Lembah Behoa, dan Lembah Bada yang berada dalam lima kecamatan di Kabupaten Poso, yaitu Lore Peore, Lore Selatan, Lore Barat, Lore Tengah, dan Lore Utara.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved