Parimo Hari Ini

Dinas Sosial Parimo Harap Lulusan Poltekesos Kembali Bangun Daerah Asal

Menurutnya, mahasiswa yang kuliah melalui program kerja sama pemerintah diharapkan kembali ke Parigi Moutong setelah lulus.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
PENDAFTARAN CALON MAHASISWA PARIMO - Sekretaris Dinas Sosial Parigi Moutong, Tri Nugrah Adiyartha, menekankan pentingnya kontribusi lulusan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung untuk membangun daerah asal mereka. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Sekretaris Dinas Sosial Parigi Moutong, Tri Nugrah Adiyartha, menekankan pentingnya kontribusi lulusan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung untuk membangun daerah asal mereka.

Menurutnya, mahasiswa yang kuliah melalui program kerja sama pemerintah diharapkan kembali ke Parigi Moutong setelah lulus.

“Setelah selesai kuliah, mereka diharapkan kembali ke daerah dan menerapkan ilmunya,” ujar Tri, Jumat (20/6/2025).

Pernyataan itu ia sampaikan saat kegiatan sosialisasi dan pendaftaran online calon mahasiswa Poltekesos Bandung di Kantor Bupati Parigi Moutong.

Pria yang akrab disapa Rio itu menjelaskan, tahun ini Pemda Parimo kembali diberi ruang kerja sama oleh Poltekesos dan Kemensos RI.

Melalui pola kerja sama ini, calon mahasiswa bisa menempuh pendidikan tinggi tanpa biaya di bidang kesejahteraan sosial.

Ia mengungkapkan, tahun sebelumnya juga ada mahasiswa asal Parimo yang kuliah lewat jalur umum dan jalur Komunitas Adat Terpencil (KAT).

“Alhamdulillah, tahun ini kami diberi kesempatan lagi untuk mengirim adik-adik kuliah,” ucapnya.

Rio berharap, kerja sama tersebut terus berlanjut karena memberikan dampak besar bagi masyarakat lokal.

Ia menyebut angka kemiskinan di Parimo masih cukup tinggi, termasuk kategori miskin ekstrem.

Oleh karena itu, kehadiran lulusan Poltekesos sangat dibutuhkan untuk berkontribusi di tengah masyarakat.

“Terutama yang berasal dari jalur KAT, mereka bisa jadi pionir di desanya masing-masing,” jelasnya.

Rio menilai, anak-anak dari komunitas adat memiliki potensi besar jika diberikan kesempatan belajar.

Mereka bisa menjadi agen perubahan dan membawa manfaat bagi komunitas asal mereka.

Ia juga mendoakan peserta yang telah mendaftar agar diberikan kesehatan dan kelancaran.

Sebab, peserta selanjutnya akan mengikuti ujian tulis pada 10 Juli 2025 mendatang.

“Semoga anak-anak semua diberi kesehatan dan umur panjang,” tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved