Iran Kecam Trump Soal Sikap Berubah-ubah Atas Sanksi Ekonomi

Iran bahkan menuding Trump sedang menjalankan "permainan politik" yang dinilai tidak bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara.

Editor: Regina Goldie
Facebook The White House
DONALD TRUMP NGAMUK - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani perintah ekonomi independen pada 3 April 2025. Trump ngamuk setelah disebut plin plan oleh Iran dan tak mau lagi bernegosiasi dengan Teheran. 

Iran mengatakan mereka yakin resolusi IAEA pada 12 Juni yang menuduh Iran mengabaikan kewajiban nuklirnya berfungsi sebagai “alasan” untuk perang yang dilancarkan Israel pada 13 Juni.

Sanksi Iran Dapat Dicabut
Sebelumnya Trump mengatakan dia dapat mencabut sanksi terhadap Iran.


Pencabutan sanksi Iran tersebut, lanjut Trump, jika negara itu menunjukkan perilaku damai dan bekerja sama dengan Washington.

"Jika mereka bisa bersikap damai, dan jika mereka bisa bergabung dengan kita, mereka tidak akan melakukan kejahatan lagi, saya akan mencabut sanksi," kata Trump dalam wawancara Fox News, dikutip dari Anadolu.

"Terkadang Anda mendapatkan lebih banyak manfaat dengan madu daripada dengan cuka," lanjut Trump.

Trump menambahkan keringanan sanksi "akan menghasilkan perbedaan besar" bagi Teheran.

Presiden AS itu menegaskan kembali penolakannya terhadap klaim Iran telah mengevakuasi uranium yang diperkaya sebelum serangan AS, dengan alasan berat material dan tantangan logistik.

Trump mengatakan Amerika "tidak memberikan banyak pemberitahuan" sebelum serangan, yang membuat pemindahan material menjadi "sulit" dan "berbahaya".

"Mereka tidak melakukan apa pun. Mereka tidak berpikir apa yang kami lakukan akan benar-benar dapat dilakukan," kata Trump.

Ia menggambarkan Iran sebagai negara yang "kelelahan" akibat serangan Israel dan Amerika baru-baru ini, dan memperkirakan aktivitas nuklirnya akan terhenti sementara.

"Hal terakhir yang akan mereka lakukan saat ini, setidaknya untuk sementara waktu, adalah senjata nuklir. Mereka sudah muak," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved