DPRD Palu

DPRD Palu Tunggu Evaluasi Rute Baru Bus Trans, Zet Pakan Soroti Efisiensi Operasional

Penambahan rute baru ini resmi diberlakukan oleh Pemerintah Kota Palu, termasuk menyasar wilayah Jl Dewi Sartika, Jl Towua, hingga area dalam kampus.

Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
ROBIT/TRIBUNPALU.COM
BRT PALU - DPRD Palu menyatakan masih menunggu hasil evaluasi penerapan rute baru Bus Rapid Transit (BRT) atau Bus Trans Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – DPRD Palu menyatakan masih menunggu hasil evaluasi penerapan rute baru Bus Rapid Transit (BRT) atau Bus Trans Palu.

Kini, Bus Trans Palu telah menjangkau hampir diseluruh jalan besar Kota Palu.

Penambahan rute baru ini resmi diberlakukan oleh Pemerintah Kota Palu, termasuk menyasar wilayah Jl Dewi Sartika, Jl Towua, hingga area dalam kampus Universitas Tadulako. 

Selain itu, dalam masa ajaran baru tahun ini, layanan bus bagi para pelajar digratiskan.

“Kita masih menunggu hasilnya atas perubahan rute yang kini menyentuh hampir seluruh wilayah Kota Palu,” ujar anggota DPRD Kota Palu Zet Pakan kepada TribunPalu.com, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Proyek Puskesmas Sausu Habiskan Anggaran Rp9,3 Miliar, Tapi Hanya Satu Toilet yang Berfungsi

Perlu diketahui, Zet Pakan merupakan Anggota DPRD Palu Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Kecamatan Mantikulore dan Palu Timur.

Lebih lanjut, Zet menegaskan bahwa program BRT bukan bertujuan untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melainkan sebagai bentuk kehadiran negara dalam menyediakan moda transportasi publik yang aman dan terjangkau bagi masyarakat.

“Rancangan awal bus rapid trans ini memang bukan untuk menaikkan PAD, tapi bentuk komitmen pemerintah menyediakan transportasi layak untuk warga,” tegasnya.

Namun demikian, Zet menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap aspek efisiensi, mengingat biaya operasional BRT yang cukup besar. 

Baca juga: Polres Banggai Kerahkan 58 Personel Amankan Porkab 2025

Disebutkannya, anggaran operasional layanan ini mencapai Rp1,8 miliar per tahun.

“Evaluasi ke depan bisa saja mempertimbangkan kembali beban operasional yang cukup tinggi,” ujarnya.

Sebagai informasi, layanan BRT di Kota Palu dikelola oleh pihak ketiga, yakni PT Bagong, sejak tahun 2024.

Dengan perluasan rute dan kebijakan layanan gratis bagi pelajar, Zet berharap evaluasi yang dilakukan nantinya bisa memastikan bahwa program ini tepat sasaran. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved