BPOM Kawal Ketat Uji Klinik Fase 3 Vaksin TBC Oleh Gates Foundation

Vaksin ini merupakan bagian dari proyek penelitian global yang didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation, dan diharapkan menjadi solusi baru.

Editor: Regina Goldie
Freepik
Vaksin TBC 

“Hasil dari fase ini akan menjadi dasar utama bagi regulator seperti BPOM dalam memberikan atau menolak izin edar. Setelah data final tersedia, kami akan menyerahkannya kepada Komite Nasional Evaluasi Obat, yang beranggotakan para pakar farmasi, imunologi, penyakit menular, dan kesehatan masyarakat dari berbagai institusi di Indonesia,” jelas Prof. Taruna.

Setelah Komite memberikan rekomendasi, BPOM akan membuat keputusan akhir. Jika disetujui, vaksin akan memperoleh nomor izin edar, yang menjadi syarat mutlak untuk diproduksi massal dan dipasarkan secara luas di Indonesia.

Harapan Global: Vaksin Ini Bisa Menjadi Game-Changer

Vaksin TBC baru ini tidak hanya diharapkan memberi perlindungan yang lebih kuat bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga berpotensi menjadi solusi global.

Tuberkulosis masih menjadi penyebab kematian tertinggi dari penyakit infeksius di dunia, mengalahkan HIV/AIDS dan malaria.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023 terdapat sekitar 10,6 juta kasus TBC secara global, dengan 1,3 juta kematian.

Indonesia termasuk dalam tiga besar negara dengan beban TBC tertinggi di dunia, bersama India dan China.

Oleh karena itu, keberhasilan uji klinik di Indonesia bukan hanya penting untuk kepentingan nasional, tetapi juga memberikan kontribusi strategis bagi dunia.

“Kalau vaksin ini terbukti efektif dan aman, itu akan menjadi revolusi dalam pengendalian TBC global. Kita tidak hanya menyembuhkan, tapi juga bisa mencegah sejak dini. Dan Indonesia memiliki peran penting sebagai bagian dari sejarah ilmiah tersebut,” ujar Prof. Taruna.

Langkah Selanjutnya: Produksi, Distribusi, dan Edukasi Publik

Setelah izin edar diperoleh, tantangan baru akan muncul, yakni produksi massal, distribusi yang adil, dan edukasi publik.

BPOM menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Bio Farma, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan transisi dari riset ke implementasi berjalan mulus.

“Keberhasilan vaksin ini tidak hanya ditentukan di laboratorium, tetapi juga pada kesiapan sistem distribusi, penerimaan masyarakat, dan edukasi yang kuat. Kami akan pastikan semua proses ini terintegrasi,” tutup Taruna. (*)

Sumber: Tribunnnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved