Fenomena Aphelion
Fenomena Aphelion Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Simak Dampaknya untuk Bumi
Setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang disebut perihelion dan berada pada jarak terjauh dari Matahari disebut Aphelion.
TRIBUNPALU.COM - Fenomena Aphelion berada pada posisi Bumi dengan titik terjauh dari Matahari.
Setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang disebut perihelion dan berada pada jarak terjauh dari Matahari yang disebut Aphelion.
Perihelion terjadi setiap Januari, sedangkan Aphelion terjadi setiap bulan Juli.
Perihelion tahun 2022 terjadi pada 4 Januari di 1:52 AM dan Aphelion pada tanggal 4 Juli jam 3:10 AM.
Tahun 2022, Bumi akan berada 91.406.842 mil dari Matahari di perihelion dan 94.509.598 mil dari Matahari di aphelion.
Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Cuaca Dingin, Apa itu Fenomena Aphelion?
Dampak ke Bumi
Secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi.
Dikutip lapan.go.id, saat terjadi Aphelion, posisi matahari berada di belahan Utara Bumi, sehingga tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.
Posisi Bumi yang berada di titik terjauh Matahari tidak akan mempengaruhi panas yang diterima Bumi.
Hal ini dikarenakan panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi, dengan distribusi yang paling signifikan mempengaruhi disebabkan pola angin.
Selain itu, jarak dari Matahari tidak menentukan musim.
Akan tetapi, ditentukan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi.
Baca juga: BREAKINGNEWS: Puluhan Warga Huntap Balaroa Palu Tagih Sertifikat Hak Milik, Ancam Segel Kantor Lurah
Saat musim dingin, bagian Bumi yang ditinggali dimiringkan menjauh dari matahari.
Sedangkan saat musim panas, bagian Bumi yang kita tinggali miring dekat ke arah matahari.
Presesi Apsidal
Aphelion dan Perihelion satu dekade terakhir hingga satu dekade mendatang terjadi sekitar 13-15 setelah titik balik 9soltis) Matahari.
Di masa lalu, tepatnya pada tahun 1248, Perihelion bertepatan dengan Titik Balik Selatan Matahari (saat itu 15 Desember dalam kalender Julian).
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Kamis 10 Juli 2025 di Sulawesi Tengah, 6 Wilayah Berpotensi Hujan Ringan
Sedangkan, Aphelion bertepatan dengan Titik Balik Utara Matahari (saat itu 15 Juni dalam kalender Julian).
Hal ini menyebabkan durasi musim gugur astronomis di belahan Utara dari ekuinoks September ke Soltis Desember) sama dengan durasi musim dingin astronomis di belahan Utara (dari ekuinoks Maret ke Soltis Juni) dan durasi musim panas astronomis di belahan Utara.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.