14 Juli 2024 Memperingati Hari Bhatara Sri, Ini Sejarahnya
Hari Bhatara Sri merupakan momentum bagi masyarakat Umat Hindu Bali untuk berdoa pada dewi kemakmuran.
Setelah itu, mereka akan melakukan tarian bersama dan berdoa untuk keberkahan dan kesejahteraan.
Pertunjukan wayang juga cukup sering dilakukan sebagai bagian dari Bhatara Sri dalam beberapa upacara.
Ritual ini biasanya berlangsung dengan prosesi yang dipimpin oleh pemimpin keagamaan dan dilakukan di tempat-tempat keagamaan seperti pura atau kuil.
Ritual Bhatara Sri sangat penting bagi umat Hindu dan biasanya dirayakan dengan sangat meriah.
Ritual ini juga merupakan sarana bagi umat Hindu untuk berkumpul bersama dan memperkuat rasa kekeluargaan dan persaudaraan.
Mereka biasanya akan makan bersama dan berbagi kisah dan pengalaman selama tahun yang lalu.
Bhatara Sri menunjukkan bagaimana tradisi Hindu masih hidup dan kuat di Indonesia dan bagaimana orang-orang dapat terhubung dengan para dewa melalui ritual dan aktivitas spiritual lainnya.
Keberadaan dan pengaruh Bhatara Sri memainkan peran besar dalam memperkaya budaya Hindu di Indonesia.
Hal Ini membantu menjaga tradisi dan nilai-nilai Hindu yang kuat, dan memastikan bahwa budaya Hindu tetap hidup dan berkembang untuk diteruskan dari generasi ke generasi.
Dengan demikian, Bhatara Sri memainkan peran penting dalam hidup para penganut Hindu di Indonesia.
Ini membantu mereka menjaga tradisi dan memperkuat hubungan spiritual mereka dengan para dewa.
Ritual ini juga membantu membentuk komunitas spiritual dan mempererat ikatan batin antar penganut.
Larangan dan Pantangan
Pada hari ini, terdapat beberapa hal yang bisa dan tidak baik dilakukan seperti:
Kala Beser yakni baik untuk menyadap tirta, mengasah taji, tombak.
Baca juga: Kondisi Wajah Jokowi Kini Jauh Lebih Fresh, Terungkap Dokter yang Tangani Sakitnya
Namun tidak baik untuk membuat empangan/bendungan, berbicara yang sifatnya rahasia. (Alahing dewasa 4).
Kala Mina yakni baik untuk membuat peralatan penangkap ikan, tombak, dan baik untuk menangkap ikan. (Alahing dewasa 3).
Kala Sor yakni tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
Rangda Tiga yakni tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Jati.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
14 Juli Memperingati Hari Pajak Nasional, Simak Sejarahnya |
![]() |
---|
14 Juli 2025 Peringati Hari Pajak Nasional, Ini 40 Ucapannya |
![]() |
---|
Tanggal 14 Juli Memperingati Hari Apa? Ada 3 Peringatan yang Harus Kamu Ketahui |
![]() |
---|
Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Palu Tanam 1000 Pohon di Lima Titik |
![]() |
---|
Umat Hindu se Sulawesi Tengah Jadikan Hari Lahir Pura Sebagai Pembersihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.