Palu Hari Ini

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah Liar di Kompleks Pemakaman Cina Talise

Pantauan TribunPalu.com pada Selasa (15/7/2025), tumpukan Sampah terlihat berada di sisi timur kompleks.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
TUMPUKAN SAMPAH PALU - Warga Kota Palu mengeluhkan tumpukan Sampah liar yang menumpuk di kompleks Pemakaman Cina, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolore, Sulawesi Tengah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Warga Kota Palu mengeluhkan tumpukan Sampah liar yang menumpuk di kompleks Pemakaman Cina, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolore, Sulawesi Tengah.

Keluhan itu pertama kali disampaikan melalui unggahan akun Facebook Wijaya Chan, yang mempublikasikan kondisi area pemakaman pada Minggu, 13 Juli 2025.

Pantauan TribunPalu.com pada Selasa (15/7/2025), tumpukan Sampah terlihat berada di sisi timur kompleks. Sampah tersebut didominasi oleh limbah rumah tangga.

Diketahui, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama pihak Kecamatan Mantikolore telah menerjunkan tiga armada pengangkut Sampah di hari yang sama saat tim TribunPalu.com memantau lokasi sekira pukul 09.00 WITA. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini 15 Juli 2025 di Sulawesi Tengah, Kota Palu, Parigi Moutong dan Poso Berawan

Belasan petugas dikerahkan untuk mengangkut timbunan Sampah di area tersebut.

Menanggapi kondisi itu, Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan setempat, termasuk koordinator kelurahan dan kecamatan.

“Memang faktanya ditemukan timbulan Sampah liar yang berada di belakang kuburan tersebut. Dan insyaallah sudah direncanakan untuk ditangani bersama armada yang ada,” ujar Ibnu, Selasa.

Ia menegaskan, pemerintah memiliki kewenangan untuk mengimbau warga agar tidak menjadikan lahan kosong sebagai tempat pembuangan Sampah.

“Apalagi armada yang kami miliki, walaupun terbatas, tetap melayani pengangkutan Sampah dari rumah ke rumah,” tambahnya.

Baca juga: Manfaat Daun Kelor bagi Penderita Gagal Ginjal


Menurutnya, jenis Sampah yang dibuang di area tersebut mayoritas merupakan limbah rumah tangga. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat agar mulai mengelola Sampah sejak dari sumbernya.

“Pengelolaan Sampah seharusnya bisa dilakukan dari rumah tangga. Dengan pembatasan dan pemilahan Sampah, maka Sampah yang dihasilkan tidak menjadi masalah,” jelasnya.

Ibnu juga menyinggung Peraturan Wali Kota (Perwali) yang memungkinkan pemberian sanksi bagi pelanggar, serta insentif bagi warga yang melaporkan pelaku pembuangan Sampah liar.

“Kalau dalam pelaksanaannya ada yang tertangkap membuang Sampah dan diketahui siapa pelakunya, maka kita bisa menerapkan peraturan yang berlaku. Pelapor juga bisa diberikan hadiah,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran, dan bila perlu diberikan efek jera agar tidak menjadikan lahan kosong sebagai tempat pembuangan Sampah liar. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved