Parigi Moutong Hari Ini

Warga Geram Tambang Ilegal di Desa Sipayo Parigi Moutong Tak Ditindak, Ancam Bakar Alat Berat

Warga di sekitar tambang emas ilegal Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mulai kehilangan kesabaran.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
TAMBANG EMAS ILEGAL - Warga di sekitar tambang emas ilegal Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mulai kehilangan kesabaran. Mereka geram karena aktivitas tambang ilegal terus berjalan tanpa penindakan tegas. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Warga di sekitar tambang emas ilegal Desa Sipayo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mulai kehilangan kesabaran.

Mereka geram karena aktivitas tambang ilegal terus berjalan tanpa penindakan tegas.

Warga bahkan mengancam akan membakar alat berat yang beroperasi di lokasi.

Baca juga: Gubernur Sulteng Resmikan Dermaga Anca Tandai Pembukaan Festival Danau Lindu 2025 di Sigi

Ancaman itu disampaikan langsung kepada aparat desa dan petugas lingkungan hidup.

“Saya dengar langsung, mereka bilang mau bakar alat berat,” Kepala Bidang Penataan dan Penaatan DLH Parimo, Mohammad Idrus beberapa waktu lalu.

Idrus mengatakan, keresahan warga makin memuncak akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Desa Sipayo dan wilayah sekitarnya merasakan kerusakan hutan dan sungai.

Aktivitas alat berat menyebabkan aliran sungai menjadi keruh dan tidak bisa dimanfaatkan.

DLH Parimo sempat turun ke lapangan untuk menenangkan warga.

Baca juga: Evolux Academy, Wadah Edukasi Peneliti Muda Herpetologi di Kota Palu

Salah satu wilayah yang dikunjungi adalah Desa Lado, tetangga Desa Sipayo.

“Aparat desa di Lado bilang, masyarakat sudah tidak sabar,” kata Idrus.

Ia mengaku sudah mengingatkan agar warga tidak bertindak anarkis.

“Saya minta mereka jangan bertindak sendiri, nanti jadi masalah baru,” tegasnya.

DLH Parimo juga sudah melaporkan ulang aktivitas tambang ilegal itu ke Balai Gakkum.

Menurut Idrus, laporan tersebut sudah diterima dan menjadi perhatian khusus.

“Mereka bilang akan segera turun lagi untuk menindak,” ujar dia.

Baca juga: Fuad Plered Harap Pihak Pelapor Cabut Laporan di Polda Sulteng

Warga berharap pemerintah segera bertindak sebelum situasi makin memanas.

“Kalau tidak ditangani cepat, bisa saja warga benar-benar ambil tindakan,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved