Kunci Jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif FPPN PPG 2025 Materi 1, 2, 3
Kunci jawaban latihan pemahaman dan cerita reflaktif FPPN PPG 2025 materi 1, 2, 3.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Kunci Jawaban Alternatif:
1. Tujuan Pendidikan: Menuntun Kodrat Anak ke Kebahagiaan dan Keselamatan
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa pendidikan bertujuan menuntun potensi atau kodrat anak supaya dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan tertinggi—baik sebagai individu maupun anggota masyarakat
2. Peran Guru: Pamong, Teladan, dan Pendorong (Ing Ngarsa, Ing Madya, Tut Wuri)
Guru bukan otoritas, melainkan pembimbing (pamong) yang bertugas memberikan teladan ketika di depan, membangun semangat di tengah, dan dorongan di belakang agar siswa lebih mandiri dan kreatif
3. Prinsip Pembelajaran: Berpusat pada Anak dan Menyesuaikan Kodrat Alam dan Zaman
Pembelajaran harus student‑centered, memperhatikan minat, bakat, kodrat alam serta konteks zaman.
Ciptakan suasana merdeka belajar yang aman dan menyenangkan, sehingga siswa bebas bereksplorasi sesuai keunikan mereka
Latihan Pemahaman
1. Apa makna filsafat pendidikan yang berbasis pada Pancasila?
- Pendidikan Pancasila menjadi fondasi bagi pengembangan pendidikan nasional
- Arah dan tujuan pendidikan nasional harus selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila
- Nilai-nilai Pancasila harus diajarkan kepada semua peserta didik
- Pendidikan nasional adalah pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila
- Ketaatan pada Pancasila menjadi tolok ukur kesuksesan belajar
Kunci Jawaban: Arah dan tujuan pendidikan nasional harus selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila
2. Pendidikan Budi Pekerti harus selaras dengan nilai-nilai pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti?
- Karakter seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan dan faktor keadaan
- Kemampuan seseorang dalam menangkap fenomena alam dengan panca inderanya
- Budi pekerti berkaitan dengan kemampuan kognitif atau berpikir dalam mengambil keputusan
- Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektlf) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik)
Kunci Jawaban: Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektlf) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik)
Cerita Reflektif
Setelah menelaah infografis mengenai Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional, temukan keterkaitan antara Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional dengan konsep pendidikan budi pekerti yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Kunci Jawaban:
Terdapat keterkaitan yang sangat kuat antara Pancasila dan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional dan konsep budi pekerti Ki Hadjar Dewantara sama-sama bertujuan membentuk manusia seutuhnya yang berbudi luhur.
Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," menjadi fondasi religius dan spiritual dari budi pekerti. Sementara sila kedua hingga kelima, yang meliputi kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, menjadi landasan etika dan moral dalam berinteraksi dengan sesama.
Ki Hadjar Dewantara juga menekankan keseimbangan antara cipta (pikiran), rasa (perasaan), dan karsa (kemauan), yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan individu yang cerdas sekaligus berakhlak mulia serta berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Kunci Jawaban Alternatif:
Setelah menelaah infografis mengenai Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional, saya semakin memahami bahwa nilai-nilai dalam Pancasila bukan hanya menjadi dasar berbangsa dan bernegara, tetapi juga menjadi ruh utama dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Nilai-nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan konsep pendidikan budi pekerti yang diperjuangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. KHD menekankan bahwa pendidikan adalah proses tuntunan untuk menumbuhkan kodrat anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Ki Hadjar Dewantara juga sangat menekankan pentingnya budi pekerti atau akhlak yang luhur sebagai hasil utama dari proses pendidikan. Di sinilah saya menemukan keterkaitannya dengan Pancasila.
Kunci Jawaban Alternatif:
Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional memiliki keterkaitan yang erat dengan konsep pendidikan budi pekerti yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Kedua gagasan ini sama-sama menekankan pentingnya pembentukan karakter manusia yang utuh—baik secara moral, intelektual, maupun sosial.
Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial yang menjadi arah tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai ini sejalan dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pendidikan budi pekerti sebagai pendidikan yang menumbuhkan karakter luhur, etika, dan tanggung jawab sosial.
Menurut Ki Hadjar, pendidikan tidak hanya soal intelektual, tetapi juga menuntun segala kekuatan kodrat anak agar mereka menjadi manusia yang bermartabat dan berguna bagi masyarakat. Hal ini selaras dengan sila kedua dan kelima Pancasila yang menekankan pada kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial.
Dengan demikian, pendidikan yang berpijak pada Pancasila dan budi pekerti tidak hanya mencetak manusia cerdas, tetapi juga manusia berkarakter, berbudi luhur, serta mampu hidup berdampingan dalam keragaman dan membangun bangsa dengan semangat gotong royong.
Kunci Jawaban Alternatif:
Setelah menelaah infografis, keterkaitan antara Pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan nasional dengan konsep pendidikan budi pekerti Ki Hadjar Dewantara terletak pada fokus pembentukan karakter mulia dan keseimbangan perkembangan manusia.
Pancasila, dengan sila-sila seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan, menekankan nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial sebagai dasar pendidikan. Ini selaras dengan visi Ki Hadjar yang mengutamakan budi pekerti sebagai inti pendidikan untuk membentuk insan merdeka yang berakhlak mulia.
Ki Hadjar menegaskan bahwa pendidikan budi pekerti harus menumbuhkan kesadaran diri dan kepekaan sosial, yang tercermin dalam sila kedua Pancasila (kemanusiaan yang adil dan beradab) dan sila keempat (kerakyatan).
Pendekatan "among" Ki Hadjar, yang berpusat pada kasih sayang dan kebebasan anak, mendukung sila ketuhanan dan persatuan, di mana pendidikan menghormati kodrat individu sekaligus memperkuat jiwa nasionalisme.
Dengan demikian, Pancasila menjadi landasan filosofis yang menguatkan konsep Ki Hadjar, memastikan pendidikan tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter yang selaras dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Pancasila Sebagai Landasan Filosofi Pendidikan Nasional dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
- Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Link Cek Insentif Guru Honorer 2025 di Info GTK Dikdasmen.go.id, Cek Daftar Penerima |
![]() |
---|
Guru Wajib Tahu: Link Baru Info GTK dan Cara Validasi Tunjangan 2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Cerita Reflektif CASEL Modul 1 PSE Topik 1 PPG 2025 di Ruang GTK |
![]() |
---|
Kumpulan Soal & Jawaban UKPPPG Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PSE PPG 2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban MOOC PINTAR Kemenag 2025 Modul 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5: Rumah Ibadah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.