Parigi Moutong Hari Ini

Cegah Stunting Harus Dimulai Sejak dalam Kandungan, Peran Orang Tua Jadi Kunci

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Sulawesi Tengah masih tinggi, yaitu 26,1 persen.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
ILUSTRASI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mencegah stunting sejak masa kehamilan. 

TRIBUNPALU.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mencegah stunting sejak masa kehamilan.

Hal itu disampaikan Kepala Kemendukbangda/BKKBN Sulteng, Tenny C Sariton, dalam kegiatan penanganan stunting yang digelar di Parigi Moutong, Selasa (5/8/2025).

Menurut Tenny, 1.000 hari pertama kehidupan mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun—adalah fase paling krusial untuk membentuk kualitas generasi masa depan.

Baca juga: BKKBN: 26,1 Persen Anak di Sulteng Alami Stunting, Ancaman Serius untuk Masa Depan Bangsa

“Kalau sejak hamil anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, maka otaknya tidak akan berkembang sempurna. Itu dampaknya seumur hidup,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Sulawesi Tengah masih tinggi, yaitu 26,1 persen.

Sementara itu, Parigi Moutong mencatat angka 22,3 persen.

“Ini bukan hanya soal tinggi badan, tapi tentang kualitas otak, kemampuan belajar, bahkan peluang kerja anak di masa depan,” ujar Tenny.

Baca juga: Kepala BKKBN Tenny Sariton Ungkap Prevalensi Stunting Sulawesi Tengah Masih Tinggi

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa banyak anak yang sejak kecil tidak terpenuhi gizinya, kemudian tumbuh dengan daya tahan tubuh lemah dan kesulitan bersaing dalam dunia kerja.

“Akibatnya bisa terlihat bahkan saat tes CPNS. Banyak anak kita tidak lolos karena daya saingnya rendah. Ini harus kita antisipasi mulai sekarang,” tambahnya.

Tenny menekankan bahwa para calon orang tua, ibu hamil, dan keluarga muda harus mendapatkan edukasi gizi dan pendampingan intensif agar tidak salah langkah sejak awal.

“Keluarga adalah benteng pertama. Kalau keluarga sadar pentingnya gizi, maka kita bisa memutus mata rantai stunting,” ucapnya.

Baca juga: Penanganan Stunting Parigi Moutong Jadi Contoh di Sulawesi Tengah

Tenny juga memuji keseriusan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong yang aktif melakukan berbagai upaya penanggulangan stunting.

“Daerah ini jadi contoh baik. Kami harap daerah lain bisa mengikuti jejak Parigi Moutong dalam bergerak cepat dan terarah,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved