Sulteng Hari Ini

Pengguna QRIS di Sulteng Tembus 357 Ribu, BI Dorong UMKM Sediakan Pembayaran Digital

Glenn Nathaniel Pandelaki, menyebutkan jumlah pengguna QRIS di Sulawesi Tengah saat ini telah mencapai 357 ribu orang. 

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Zulfadli/TribunPalu.com
PENGGUNAAN QRIS - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya untuk menyediakan metode pembayaran non-tunai menggunakan QRIS. Deputi Kepala Perwakilan BI Sulteng, Glenn Nathaniel Pandelaki, menyebutkan jumlah pengguna QRIS di Sulawesi Tengah saat ini telah mencapai 357 ribu orang.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya untuk menyediakan metode pembayaran non-tunai menggunakan QRIS.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulteng, Glenn Nathaniel Pandelaki, menyebutkan jumlah pengguna QRIS di Sulawesi Tengah saat ini telah mencapai 357 ribu orang. 

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 12 Agustus 2025: Aries jangan Bereaksi Berlebihan, Virgo Jaga Kejujuran

Sementara itu, jumlah merchant yang melayani pembayaran digital tersebut baru sekitar 266 ribu.

“Ini penting untuk mengedukasi UMKM dan penyedia jasa keuangan agar menyediakan metode pembayaran QRIS. Kalau masyarakat ingin bertransaksi dengan QRIS tapi merchant tidak menyediakan, manfaatnya tidak maksimal,” ujarnya usai pembukaan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 di Aula Kasiromu BI Sulteng, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Senin (11/8/2025).

Glenn Nathaniel Pandelaki menjelaskan, QRIS mulai diimplementasikan secara nasional pada 2020. 

Melalui PQN 2025, BI berupaya memperluas edukasi dan membangun ekosistem pembayaran digital yang inklusif di Sulawesi Tengah.

Ia memaparkan, tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 76 persen, sedangkan literasi keuangan berada di angka 66 persen. 

Baca juga: Polresta Palu Distribusikan 10 Ton Beras Murah Lewat Polsek Jajaran

Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat cukup banyak yang telah menggunakan layanan perbankan maupun QRIS.

“Tantangannya adalah bagaimana QRIS bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Selain itu, perlu mitigasi risiko, terutama terkait keamanan data dan potensi kegiatan keuangan ilegal,” jelasnya.

Menurut Glenn Nathaniel Pandelaki, keberhasilan ekosistem pembayaran digital sangat bergantung pada dua faktor utama, yakni ketersediaan infrastruktur seperti jaringan internet, serta kesiapan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Pembukaan PQN 2025, BI Sulteng Hadirkan Sosialisasi Akselerasi Keuangan Digital

“Mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan melek digital, bukan hanya untuk belanja online, tetapi juga bijak bertransaksi, memahami risiko, melindungi diri, dan tahu cara menyelesaikan masalah jika terjadi kendala,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved