Sigi Hari Ini

Alia Idrus Soroti Penanganan Pasien dan Stok Obat RSUD Torabelo

Alia mengungkapkan, masalah pasien yang tidak terlayani akibat ruang rawat penuh menjadi perhatian serius. 

|
ANDIKA/TRIBUNPALU.COM
Anggota DPRD Kabupaten Sigi, Alia Idrus, menyoroti penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pelayanan di RSUD Torabelo. 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, SIGI – Anggota DPRD Kabupaten Sigi, Alia Idrus, menyoroti penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pelayanan di RSUD Torabelo.

Sorotan itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan fraksi DPRD Sigi di Ruang Sidang Utama, Senin (11/8/2025).

Alia mengungkapkan, masalah pasien yang tidak terlayani akibat ruang rawat penuh menjadi perhatian serius. 

Ia mengkritik kebijakan pihak rumah sakit yang meminta pasien mencari fasilitas kesehatan lain secara mandiri tanpa penanganan medis awal.

Baca juga: Persiapan Paskibraka Kota Palu Capai 89 Persen, Kaban Kesbangpol Optimis Tugas Berjalan Sempurna

“Kalau ruang penuh, tolong lakukan penanganan medis dulu sebelum memindahkan pasien. Apa memindahkan pasien secara mandiri tanpa penanganan itu disebut kebaikan? Kebaikan yang mana?” tegas politisi PDI Perjuangan itu.

Pernyataan tersebut ia lontarkan menanggapi unggahan akun resmi RSUD Torabelo di Facebook yang menulis “kebaikan yang disalahartikan.”

Menurut Alia, alasan pihak rumah sakit yang menyebut proses menunggu surat rujukan memakan waktu lama sehingga dikhawatirkan pasien tidak segera tertangani, tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melewatkan penanganan awal. 

Ia meminta RS Torabelo transparan membeberkan prosedur SOP yang berlaku.

Baca juga: Kena Mental usai Dihujat, DJ Panda Datangi Pengajian Gus Iqdam untuk Minta Nasihat

Selain SOP, Alia juga menyoroti keluhan masyarakat terkait kekosongan obat, keterlambatan pembayaran listrik, hingga kasus pasien anak berusia tiga tahun yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat keterbatasan ruang rawat pascabencana.

“Anak usia tiga tahun itu rentan tertular penyakit menular karena IGD dipenuhi pasien. Meski ada persetujuan keluarga, kondisi ini berisiko tinggi. DPRD harus turun langsung memeriksa fasilitas RS Torabelo,” ujarnya.

Ia menegaskan, sebagai rumah sakit pemerintah, RS Torabelo seharusnya mampu memberikan fasilitas terbaik, apalagi dengan dukungan anggaran besar dari Dinas Kesehatan.

“RDP ini bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk mencari solusi bersama agar pelayanan RSUD Torabelo lebih baik,” pungkasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved