Donggala Hari Ini
Dosen Sastra Unisa Palu Temukan Bahasa Mpokato yang Terancam Punah di Donggala Sulteng
Sebuah bahasa penuturnya hanya ditemukan di Desa Mbuwu, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Fadhila Amalia
TRIBUNPALU.COM - Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah memiliki sejumlah bahasa daerah terancam punah.
Salah bahasa dikenal dengan Bahasa Mpokato.
Sebuah bahasa penuturnya hanya ditemukan di Desa Mbuwu, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Maria Nikmati Kemudahan Layanan BPJS Kesehatan Tanpa Harus ke Kantor
Bahasa ini ditemukan para peneliti yang merupakan Dosen Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu, di Kantor Desa Mbuwu, Senin (11/8/2025).
Dari hasil penelitian awal dilakukan tim terdiri dari Syamsuddin, Suparni dan Resky Anugrah Putra pada awal Agustus 2025 ini, terungkap jika jumlah penutur asli Bahasa Mpokato tidak sampai 200 orang.
Sebagian penutur tersisa saat ini, bahkan hanya menguasai kurang dari 50 persen Bahasa Mpokato.
Disebut bahasa daerah itu sangat berbeda dengan dengan bahasa Kaili Dialek Da’a yang menjadi penutur terbanyak di wilayah Kecamatan Banawa Selatan, khususnya Desa Mbuwu.
Salah satu tim peneliti, Syamsudin mengatakan tidak ada satupun kosa kata dari Bahasa Mpokato sama dengan bahasa Kaili.
’’Ini menarik karena dari hasil observasi kami dengan belasan penutur bahasa Mpokato ternyata kosa kata yang digunakan tidak memiliki kemiripan bahkan sama sekali berbeda dengan bahasa Kaili. Padahal berada di satu wilayah. Begitupula dengan bahasa daerah wilayah tetangga,’’urai Syamsuddin.
Kepala Desa Mbuwu, Joni Saluntina, mengaku sudah mengenal bahasa itu sejak orang tuanya masih kecil.
Namun, pada saat itu masih banyak warga di Desa Mbuwu mahir menggunakan Bahasa Mpokato.
’’Dulu, masih banyak orang yang tahu dan menguasai bahasa Mpokato. Termasuk orang tua saya,’’ ujar Joni berusia kepala empat itu kepada wartawan.
Berbeda dengan bahasa daerah pada umumnya, Bahasa Mpokato tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat setempat.
Bahasa ini hanya digunakan dalam moment tertentu, terutama saat prosesi ritual memanen padi di ladang.
Bahkan bahasa ini hanya digunakan dalam waktu enam bulan sekali, sesuai dengan masa panen padi di ladang.
Baca juga: Gubernur Anwar Hafid Ajak Warga Donggala Bersatu Jaga Budaya dan Bangun Daerah
Kabupaten Donggala
Sulawesi Tengah
Desa Mbuwu
Kecamatan Banawa Selatan
Universitas Alkhairaat Palu
Syamsuddin
Bahasa Mpokato
Donggala 73 Tahun, Anwar Hafid: Semangat Kolaborasi Daerah Menguat di Tengah Peringatan |
![]() |
---|
Dukcapil Donggala Buka Layanan KTP dan KIA di Lokasi Pesta Rakyat HUT ke-73 |
![]() |
---|
Wagub Sulteng Ajak Warga Donggala Perkuat Solidaritas dan Cinta Produk Lokal |
![]() |
---|
Reny A Lamadjido Tegaskan Tiga Pesan Penting di HUT ke-73 Donggala |
![]() |
---|
Wagub Sulteng Lepas Jalan Sehat di Pesta Rakyat Donggala, Ajak Wujudkan Donggala Bangkit Berjaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.