Palu Hari Ini

Satresnarkoba Polresta Palu Bekuk Pengedar Tembakau Sintetis, 24 Paket Disita

Kombes Pol Deny Abraham, menegaskan bahwa pengungkapan ini menjadi bagian dari komitmen kuat kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba.

Penulis: Supriyanto | Editor: Fadhila Amalia
Humas Polresta Palu
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA - Satuan Reserse Narkoba Polresta Palu berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis tembakau sintetis di wilayah Kota Palu, Selasa (12/8/2025) pukul 13.00 WITA. Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas seorang pria berinisial FW (27), diduga kerap menyalahgunakan narkotika di wilayah Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 

Apa Itu Tembakau Sintetis?

Tembakau sintetis adalah campuran bahan herbal atau tembakau yang disemprotkan dengan senyawa kimia sintetis yang disebut synthetic cannabinoid. 

Senyawa ini dirancang untuk meniru efek psikoaktif dari ganja (cannabis), tetapi memiliki potensi bahaya yang jauh lebih besar dan tidak dapat diprediksi.

Baca juga: Aplikasi RisetCar Diduga Investasi Bodong, Warganet Keluhkan Gagal Tarik Dana

Bahaya dan Efek pada Tubuh

Efek tembakau sintetis bisa sangat merusak, bahkan lebih berbahaya daripada ganja asli. Bahaya dan efeknya meliputi:

Efek Psikoaktif Kuat: Pengguna bisa merasakan sensasi "melayang" atau euforia yang ekstrem, halusinasi, delusi, paranoia, hingga kejang.

Kerusakan Saraf dan Otak: Kandungan kimianya dapat merusak sistem saraf pusat secara permanen, menyebabkan gangguan kognitif, kehilangan memori, dan masalah konsentrasi.

Gangguan Fisik dan Mental: Dapat memicu kondisi seperti tremor, mual, muntah, detak jantung cepat, hingga risiko stroke dan serangan jantung. 

Dalam jangka panjang, pengguna bisa mengalami masalah mental serius seperti psikosis akut.

Baca juga: Rahmawati Romy Sandi Agung Resmi Jabat Ketua DWP Kota Palu

Ketergantungan Tinggi: Tembakau sintetis memiliki potensi adiktif yang sangat tinggi, bahkan setelah penggunaan pertama. 

Hal ini membuat penggunanya sangat sulit untuk lepas dari jeratan zat tersebut.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved