Wakil bupati mengingatkan bahwa selain pertanian, sektor perkebunan, perikanan, dan biota laut juga harus dilindungi dari pencemaran.
Ia juga menyampaikan rencana bersama bupati untuk membangun kolam besar penampung limbah, agar air benar-benar bersih sebelum dibuang ke alam.
“Kalau bisa dibuat kolam besar, kita endapkan semua di situ. Setelah jernih, baru dibuang,” ucap Sahid
Baca juga: Pemda Parimo Bakal Bentuk Satgas Tangani Tambang Ilegal, Wabup: Tidak Hanya Kayuboko
Untuk diketahui, Kayuboko yang dikenal sebagai desa agraris ini, menyimpan kekayaan lahan pertanian yang luar biasa.
Sekitar 64,5 hektare sawah serta 27,9 hektare ladang jagung tumbuh menghijau, menjadi sumber pangan utama bagi masyarakatnya.
Bahkan, Desa Kayuboko masuk dalam peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong pada 2023.
Lebih dari sekadar sawah dan ladang, Desa Kayuboko juga menyimpan potensi besar dari sektor perkebunan, seperti tanaman kelapa, kakao, pala, hingga durian.
Tak heran jika mayoritas penduduk Desa Kayuboko menggantungkan hidup pada tanah.
Mereka hidup dari hasil bumi, seperti menanam, memanen, dan menjaga alam.(*)