Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: Ujian Hidup Adalah Latihan Kesabaran bagi Umat Beriman

Ujian bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari kesulitan, kesedihan, kehilangan, hingga cobaan berat lainnya.

Editor: Fadhila Amalia
Tribunmedan.com
KHUTBAH JUMAT - Dalam khutbah Jumat (15/8/2025) yang disampaikan di berbagai masjid di Palu dan sekitarnya, para khatib mengingatkan umat Islam bahwa hidup di dunia tidak akan pernah terlepas dari ujian. 

Allah pun memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, memberitahukan keadaan mereka ketika ditimpa musibah dan menetapkan balasan pahala dan rahmat bagi mereka.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الـخَوْفِ وَالْـجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَموَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ إذَا أَصَابَتهُمْ مٌّصِيْبَةٌۗ قَالُوْا إنَّا لِلّٰهِ وَإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَۗ. أُولٰۧئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحمَةٌۗ وَأُولٰۧئِكَ هُمُ الْـمُهْتَدُوْنَ   

Artinya: “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ”Innaâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmah dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. al-Baqarah [2]: 155-157)

Atas dasar itulah, sabar merupakan sebab kelangsungan kokohnya cita-cita, langgengnya amal dan usaha sungguh-sungguh.

Tidaklah hilang dari seorang suatu kesempurnaan kecuali karena lemahnya kekuatannya dalam menanggung rasa sabar dan beban. Padahal dengan kunci kesabaran yang kokoh, gembok-gembok persoalan dapat diatasi. 

Sebaik-baik perbuatan adalah sabar dalam menghadapi kesulitan.

Imam al-Ghazali (450-505/1058-1111) mengatakan bahwa: ”Seluruh yang dihadapi seorang manusia dalam kehidupan ini tidak lepas dari dua macam, yaitu: (1) sesuatu yang sesuai dengan keinginannya; dan (2) sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, justru dibencinya. Masing-masing memerlukan kesabaran (al-Ghazâlî, Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Dîn [Surabaya: Alhidayah, t.t.], Juz 4, hlm. 1409).  

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Ada dua macam orang dalam kehidupan ini dalam hubungannya dengan kesabaran. Nabi Muhammad SAW sebagaimana tersebut dalam hadits shahih al-Bukhari dan Muslim, memberikan tamsil, suatu perumpamaan indah, mengenai orang mukmin yang sabar, dan orang munafik, dalam menghadapi kehidupan dunia ini.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيْحُ تُمِيْلُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيْبُهُ الْبَلَاءُ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ كَمَثَلِ شَجَرَةِ الْأَرُزِّ لَا تَهْتَزُّ حَتَّى تُسْتَحْصَدُ   

Artinya: ”Perumpamaan orang mukmin bagaikan pohon yang selalu diterpa angin --tetapi tetap kokoh, dan seorang mukmin selalu ditimpa musibah; sementara perumpamaan orang munafik bagaikan pohon padi yang tidak bergoyang dan tidak roboh sampai dengan dipanen (HR Muttafaq ‘Alaih, redaksi Muslim). (An-Nawawî, Shahîh Muslim bi-Syarh al-Nawawî, Cet. ke-1, Al-Azhar: al-Mathba’ah al-Mishriyyah, 1930, Juz, XVII, hlm. 151)

Pohon bambu misalnya menancap kuat di bumi, meskipun diterjang angin yang mendoyongkannya, merontokkan daun-daunnya, tetapi tidak merobohkannya, tidak membelahnya, dan tidak mencerabut akarnya.

Demikian pula seorang mukmin meskipun ditimpa musibah, yang mengakibatkan kesedihan, tetapi musibah itu tidak bisa mengalahkannya ataupun menggoncangkan keimanannya sedikitpun, sebab keimanannya kepada Allah merupakan pegangannya dari menghadapi musibah.   

Dunia ini penuh dengan peristiwa dan kejadian yang mendadak. Pada satu sisi, manusia merasakan bahagia dekat dengan orang yang disayangi dan dicintai, tetapi tiba-tiba terdengar berita kematiannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved