Kotawaringin Barat Dari Udara, Hanya Kebun Sawit dan Laut, Jejak Kehidupan Nyaris Tak Nampak

Hal itu dapat dilihat dari pesatnya pembangunan pedesaan di sekitar perkebunan besar di Kotawaringin Barat. 

Pedesaan yang dulunya sepi menjadi ramai, warung berkembang menjadi toko-toko skala besar, pedagang di pasar-pasar tradisional semakin banyak.

Baca juga: Yamaha Riding Academy Kids Bersama Push Bike Sakura: Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas Sejak Dini

Paru-paru Dunia

Selain manfaat ekonomi dan sosial, kebun sawit juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan seperti menyerap karbondioksida, melalui fotosintesis kelapa sawit. 

Setiap hektar kebun sawit menyerap sekitar 64 ton karbondioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen sekitar 18,7 ton. 

Sedangkan hutan secara netto menyerap sekitar 42 ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekitar 7 ton.

Artinya dengan total luas lahan sawit Kobar 310 ribu hektare maka tiap tahun sawit di Kobar menyerap 32,2 Juta ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekira 3,7 Juta ton per tahun. 

Baca juga: Bupati Morowali Ciptakan Mesin Pemilah Sampah Otomatis, Pangdam dan Kajati Sulteng Kagum

Semakin besar produksi kebun sawit semakin banyak karbondioksida yang diserap kelapa sawit dari udara bumi dan semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan ke udara bumi untuk manusia. 

Selain itu minyak sawit dari kelapa sawit juga sudah digunakan untuk bahan bakar (biodiesel) agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bumi yang mengotori udara bumi.(*)