Jejak Pendidikan Arsul Sani, Hakim MK yang Kini Dilaporkan Soal Dugaan Ijazah Palsu

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsul Sani, tengah menghadapi masalah serius terkait integritas akademiknya.

Editor: Lisna Ali
Dok. mk
IJAZAH PALSU - Arsul Sani dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penggunaan ijazah doktor atau S3 palsu. 

Penyidik di Bareskrim meminta Aliansi untuk melengkapi berkas dan kembali melapor pada hari ini, Senin, (17/11/2025).

Di sisi lain, Arsul Sani, yang merupakan tokoh hukum berjanji akan merespons laporan ini.

Ia dijadwalkan akan menggelar konferensi pers pada hari ini juga untuk memberikan klarifikasi resmi.

Baca juga: Asrama Mahasiswa Parigi Moutong di Palu Terbakar, Wabup Abdul Sahid Tinjau dan Beri Dukungan

Rekam Jejak Pendidikan Arsul Sani

Arsul Sani adalah seorang tokoh hukum dan politikus Indonesia yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 8 Januari 1964.

Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada tahun 1987.

Arsul Sani memulai karier di bidang hukum dengan menjadi asisten pembela umum sukarela (volunteer lawyer) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada tahun 1986-1988.

Setelah menyelesaikan studi S1 hukum, ia kemudian menjalani pendidikan graduate diploma on Advance Comparative Law – the Common Law di University of Technology Sydney (UTS) sambil bekerja sebagai visiting lawyer di Dunhil, Madden, Butler, sebuah law firm besar di Sydney, Australia, pada 1993-1994.

Kemudian, ia kembali mendapat kesempatan belajar tentang Industrial Property Management di Japan Institute of Invention (JII), Tokyo, tahun 1997 dengan beasiswa AOTS-Japan dan menyelesaikan graduate certificate module dari University of Cambridge, UK untuk subjek Managing the Information and the Market, tahun 2006.

Selanjutnya, ia lulus program magister corporate communication di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta pada tahun 2007.

Arsul juga lulus fellowship arbitration courses, UK, tahun 2009 dan pernah menjadi member of Chartered Institute of Arbitrators (CIArb) London - UK dan Singapore Institute of Arbitrators (SIArb) serta anggota International Bar Association (IBA).

Baca juga: Reny Lamadjido: Mulai 2026, Pendaftaran Beasiswa Spesialis Terpusat di Aplikasi Berani Cerdas

Pendidikan doktoral bidang justice, policy and welfare studies dimulainya di Glasgow School for Business and Society, Glasgow Caledonian University (GCU), Skotlandia.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Collegium Humanum, Warsawa - Polandia.

Nah, di kampus terakhirnya ini pula Arsul Sani diduga tersandung masalah.

Kampus tersebut yang menurut para aktivis sedang diperiksa legalitasnya oleh penegak hukum di Polandia.

Harta Kekayaan Arsul Sani 

Menurut laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang dilaporkan Arsul Sani ke KPK, ia memiliki harta kekayaan Rp 39.322.185.933.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved