Palu Hari Ini

Ketua DPRD Palu: Revitalisasi Pasar Inpres Manonda Harus Libatkan Pedagang Sejak Awal

Rico mengatakan, dialog harus dibuka sejak awal agar tidak terjadi miskomunikasi dengan para pedagang.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
ROBIT/TRIBUNPALU.COM
REHABILITASI PASAR INPRES MANONDA - Ketua DPRD Kota Palu, Rico A T Djanggola, menilai pentingnya komunikasi antara Pemkot Palu dengan pedagang sebelum rencana revitalisasi Pasar Inpres Manonda dijalankan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Ketua DPRD Kota Palu, Rico A T Djanggola, menilai pentingnya komunikasi antara Pemkot Palu dengan pedagang sebelum rencana revitalisasi Pasar Inpres Manonda dijalankan.

Rico mengatakan, dialog harus dibuka sejak awal agar tidak terjadi miskomunikasi dengan para pedagang.

“Saran saya sebaiknya Pemkot sebelum melakukan revitalisasi mengundang atau mengajak dialog semua pihak terkait, termasuk pedagang dan pengelola,” kata Rico kepada TribunPalu.com, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Kasat Narkoba Donggala: Narkoba Pintu Masuk Tindak Kriminal, Generasi Muda Harus Dilindungi

Diketahui, jika pembangunan dimulai maka area pasar akan otomatis dipagari oleh pihak kontraktor. 

Kondisi ini bisa membuat para pedagang kehilangan tempat berjualan sementara waktu.

Ketua DPRD Kota Palu itu pun meminta Pemkot untuk segera memikirkan solusi agar para pedagang bisa tetap berjualan.

“Nanti saat direvitalisasi jualannya di mana? Itu juga harus jelas, jadi tidak ada yang dirugikan,” tegasnya.

Sebelumnya juga Pemkot Palu sementara lakukan revitalisasi Pasar Tavanjuka Palu

Para pedagang terpaksa berjualan di area luar pasar bahkan di pinggir jalan.

Baca juga: Wali Kota Palu Janjikan Pembagian Lahan untuk Warga Talise dalam Dua Pekan

Perlu diketahui, kapasitas dan jumlah pedagang di Pasar Inpres Manonda jauh lebih besar dibanding Pasar Tavanjuka.

Sehingga perlu adanya komunikasi yang intens sehingga tidak ada masalah dikemudian hari.

“Kalau memang mereka tidak bisa berjualan karena lokasinya ditutup pagari, entah harus dipindah atau bagaimana. Itu yang harus didiskusikan dengan para pedagang,” ucapnya.

Ia menekankan, niat Pemkot Palu sebenarnya baik untuk memperbaiki kondisi pasar dan membangun Kota Palu.

Baca juga: Kantor Desa Bambalemo Kembali Beroperasi Usai Disegel Warga

Namun, pelaksanaannya tetap harus mengedepankan komunikasi.

“Pelaksanaannya harus dengan komunikasi yang baik sehingga tidak ada yang merasa dirugikan,” tutup Rico.

Sempat diberitakan Wali Kota Palu akan revitalisasi Pasar Inpres Manonda Palu pada tahun 2026 dengan konsep semi terbuka dan terintegrasi. 

Baca juga: BREAKINGNEWS: Mahasiswa KKN Untad Palu Kecewa, Lokasi Luar Daerah Dibatalkan Sepihak

Bangunan dibuat dua lantai agar seluruh pedagang bisa tertampung di dalam bangunan pasar.

Sejarah Pembangunan Pasar Inpres Manonda

Pembangunan pasar ini dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yang dikenal dengan program Instruksi Presiden (Inpres) untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia.

Pasar ini dibangun pada era tahun 1980-an sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menata dan merelokasi pedagang dari pasar-pasar lain yang dinilai kurang tertata, seperti Pasar Tradisional Bambaru dan Pasar Masomba.

Tujuannya adalah untuk menciptakan pusat perdagangan yang lebih teratur, bersih, dan higienis.

Setelah selesai dibangun, pasar ini kemudian diresmikan dan diberi nama Pasar Inpres Manonda.

Nama "Inpres" merujuk pada program pemerintah yang mendanainya, sedangkan "Manonda" diambil dari nama kelurahan tempat pasar ini berada.

Peran dan Perkembangan

Sejak awal berdirinya, Pasar Inpres Manonda menjadi pusat aktivitas ekonomi yang sangat padat.

Pasar ini menampung ribuan pedagang yang menawarkan berbagai jenis dagangan, mulai dari sayur-mayur, ikan, daging, rempah-rempah, hingga pakaian dan peralatan rumah tangga.

Pada tahun 2018, Pasar Inpres Manonda mengalami kehancuran parah akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu.

Bangunan pasar rusak berat, dan aktivitas perdagangan sempat terhenti total. Namun, berkat bantuan pemerintah pusat, pasar ini kemudian dibangun kembali dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021. 

Pembangunan kembali ini tidak hanya memulihkan fungsi pasar, tetapi juga meningkatkan kualitas bangunan dan fasilitasnya, sehingga lebih modern dan nyaman bagi para pedagang maupun pembeli.

Hingga saat ini, Pasar Inpres Manonda tetap menjadi denyut nadi perekonomian Kota Palu, yang tak hanya menjadi tempat jual beli tetapi juga cerminan semangat bangkitnya masyarakat Palu pascabencana.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved