Palu Hari Ini
Fasilitas Hiperbarik Pertama di Sulteng Hadir di RS Bhayangkara Palu
Terapi ini dinilai mampu mempercepat pemulihan pasien, termasuk penderita diabetes dan stroke.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Menurut Judy, terapi hiperbarik juga relevan untuk penanganan pasien COVID-19. Ia menjelaskan, masalah utama COVID-19 adalah penurunan kadar oksigen dalam darah.
Dengan hiperbarik, pasien bisa menghirup oksigen murni 100 persen sehingga kadar oksigen dalam tubuh cepat stabil.
Meski manfaatnya luas, terapi ini belum ditanggung BPJS Kesehatan.
“BPJS masih belum menanggung terapi hiperbarik, terutama karena dianggap lebih banyak terkait penyelaman atau kecantikan. Padahal manfaatnya sangat luas, termasuk medis,” jelas Judy.
Untuk biaya, satu sesi terapi berkisar Rp500 ribu per orang.
Namun tersedia pula paket 10 kali dengan harga Rp5 juta ditambah bonus hingga 12 kali terapi.
Selain mempercepat penyembuhan, terapi ini juga diyakini bermanfaat bagi kesehatan kulit dan vitalitas pria.
“Dengan terapi ini, kualitas hidup bisa lebih baik,” pungkas Judy. (*)
PT CPM Gelar Konsultasi Publik, Bahas Rencana Pascatambang di Kota Palu |
![]() |
---|
Warga Palu Demo di Kantor Wali Kota, Desak Pemerintah Cabut Lahan Eks HGB |
![]() |
---|
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untad Jadi Tuan Rumah Simposium Nasional Akuntansi ke-28 di Palu |
![]() |
---|
Aliansi Masyarakat Kota Palu Gelar Aksi di 4 Titik, Tuntut Pengembalian Lahan HGB dan Eks HGB |
![]() |
---|
Dishub Palu Siapkan Rompi Resmi untuk Jukir, Data Ulang Dimulai 12 September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.