Palu Hari Ini

Direktur RSUD Undata Bantah Tuduhan Pelayanan Bobrok, Ungkap Langkah Pembenahan

Menurut Herry, penilaian terhadap rumah sakit tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan satu atau dua keluhan pasien.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
KLARIFIKASI - Direktur RSUD Undata Palu, drg Herry Mulyadi, menanggapi tegas pernyataan Anggota Komisi IV DPRD Sulteng, Marselinus, yang menyebut pelayanan rumah sakit bobrok. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Direktur RSUD Undata Palu, drg Herry Mulyadi, menanggapi tegas pernyataan Anggota Komisi IV DPRD Sulteng, Marselinus, yang menyebut pelayanan rumah sakit bobrok.

“Jangan mudah mengatakan bobrok, itu tidak baik. Saya bantah itu secara tegas. Dokter dan tenaga medis sudah bekerja luar biasa, sampai pontang-panting. Tolong dihargai itu, biar cuma sedikit saja,” ujar Herry didampingi Wakil Direktur Pelayanan RS Undata, dr Muhammad Natsir, Kamis (25/9/2025).

Menurut Herry, penilaian terhadap rumah sakit tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan satu atau dua keluhan pasien.

Baca juga: Kejati Sulteng Soroti Maraknya Narkoba dan Judi Online di Kalangan Generasi Muda

“Menilai rumah sakit jangan sepenggal. Jangan hanya karena satu atau dua keluhan langsung disimpulkan bobrok. Anggota legislator tidak pantas berkata begitu, saya berharap harus beradab,” tegasnya.

Ia menjelaskan, sejak diberlakukannya program Berani Sehat oleh Gubernur Sulteng Anwar Hafid, jumlah kunjungan pasien di RSUD Undata melonjak drastis. 

Saat ini, pasien yang ditangani mencapai 500 sampai 700 orang per hari.

"Progaram berani sehat pa guberbur sangatlah membantu masyrarakat walapun masih ada kelurangan jangan sebut Bobrok.tapi faktanya kunjungan ke Undata full terus. Saya cuma mau bilang kata-kata seseorang menggambarkan sifat seseorang," ujarnya.

Baca juga: Kejati Sulteng Tegaskan Pengawasan Dana Koperasi Merah Putih Lewat Aplikasi Jaga Desa

Herry menambahkan, sejumlah kekurangan terus dibenahi, salah satunya pendingin ruangan atau AC. 

Targetnya, seluruh ruangan di RSUD Undata akan terpasang AC pada awal Desember 2025.

“Paling lambat Desember sudah terpasang semua AC. Nanti juga akan ada dua ruangan baru. Ini juga sekaligus tuntutan pemenuhan layanan standar yang ditetapkan JKN/BPJS Kesehatan. Jadi nanti tidak ada lagi istilah kelas ruangan, diganti namanya ruang standar atau KRIS,” jelasnya.

Diketahui, KRIS adalah sistem yang akan menggantikan sistem kelas 1,2, dan 3 dalam program BPJS Kesehatan.

Tujuannya untuk meningkatkan keseragaman fasilitas dan kualitas layanan rawat inap.

Penerapan KRIS awalnya dijadwalkan pada 30 Juni 2025, diundur hingga 31 Desember 2025, menyesuaikan kesiapan rumah sakit dan menunggu kesepakatan konsep standarisasi yag lebih detail.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Peserta Festival Layangan Donggala Sulteng Wafat Usai Bertanding

Selain itu, RSUD Undata akan mendapat tambahan tenaga dokter spesialis urologi hasil kerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved