Dalam kesempatan itu, Bupati Rizal mengingatkan kembali duka mendalam yang dirasakan masyarakat Sigi pada peristiwa 2018 lalu.
Bupati Rizal mengingatkan bahwa gempa dan likuifaksi 2018 meninggalkan duka mendalam bagi Sigi.
Generasi Z kini tumbuh pesat bahkan mulai menggeser dominasi Generasi Milenial. Karena itu, peran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Dengan adanya lomba sapi gerobak, masyarakat diharapkan lebih terpacu dalam membudidayakan sapi yang sehat dan kuat.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, menyambut penghargaan ini dengan penuh syukur.
Kolaborasi antara pemerintah daerah diharapkan mampu mendorong terciptanya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Rizal menambahkan, gagasan dari berbagai pihak akan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi.
Kegiatan tersebut digelar di Gedung serba guna, Taman Taiganja, Kelurahan Kalukubula, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Ia menjelaskan, Indonesia khususnya Sulawesi Tengah memiliki sumber daya alam yang melimpah
Ketua KAHMI Sulawesi Tengah, Andi Mulhanan Tombolotutu, menyerahkan langsung hadiah tersebut di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taiganja, Kalukubula.
Kondisi itu belum sejalan dengan instruksi Presiden yang mendorong penguatan layanan kesehatan daerah.
Dalam kunjungan tersebut, Muhidin didampingi Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Direktur RSUD Torabelo dr. Diah Ratnaningsih.
Acara berlangsung di Taman Taiganja, Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, keberadaan lembaga pendidikan teologi sangat penting dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai moral dan spiritual.
Forum ini juga menjadi ruang penting membahas pemanfaatan lahan eks-HGU yang selama ini belum tergarap maksimal.
Bupati meminta persiapan dilakukan secara matang, baik dari sisi teknis maupun keterlibatan seluruh majelis.
Kepala Bidang Farmakes dan SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XVI.
Ketua Umum KKJST Sulawesi Tengah menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya perayaan tersebut.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para petani untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi di lapangan.
Dokumen ini berisi kesepakatan pengawasan dan pembinaan penggunaan Bahasa Indonesia di wilayah masing-masing.