PDIP Sulteng

Legislator PDIP Sulteng Minta Korban Gempa Poso Segera Dirujuk ke RSUD Undata Palu

Permintaan ini disampaikan menyusul laporan bahwa beberapa korban masih mengalami kesulitan mendapatkan perawatan optimal di RSUD Poso.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Alfiani Eliatta Salatta, meminta korban gempa bumi di Kabupaten Poso yang mengalami luka berat segera dirujuk ke RSUD Undata Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, POSO – Anggota DPRD Sulawesi Tengah, Alfiani Eliatta Salatta, meminta korban Gempa Poso yang mengalami luka berat segera dirujuk ke RSUD Undata Palu.

Permintaan ini disampaikan menyusul laporan bahwa beberapa korban masih mengalami kesulitan mendapatkan perawatan optimal di RSUD Poso akibat keterbatasan fasilitas medis.

“Saya menerima informasi, salah satu korban bernama Lusiana Tampatonda (31) mengalami cedera serius di bagian punggung akibat tertimpa runtuhan bangunan Gereja Elim Masani, hingga kini belum mampu berdiri. Pasien lain rata-rata mengalami patah tulang,” ujar Alfiani, Rabu (20/8/2025).

Hingga Selasa (19/8/2025) pagi, tercatat ada 10 korban gempa yang masih dirawat di RSUD Poso

Alfiani Eliatta Salatta menilai, penanganan pasien korban Gempa Poso membutuhkan langkah cepat agar maksimal.

Baca juga: Sambangi Kantor BWS Sulawesi III, Alia Idrus Suarakan Penanganan Sungai Kulawi Sigi

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, gempa yang terjadi pada Minggu (17/8/2025) dengan magnitudo 5,8 itu menyebabkan 66 rumah rusak berat dan 241 rumah rusak ringan. 

Selain itu, 14 fasilitas ibadah, empat fasilitas pendidikan, dan tiga kantor turut terdampak.

Pemerintah Kabupaten Poso juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 14 hari, terhitung mulai 18 hingga 31 Agustus 2025, berdasarkan SK Bupati Poso Nomor 100.3.3.2/0580/2025.

Legislator PDIP Sulteng dari Dapil Poso-Tojo Una-una itu mendesak agar Pemprov Sulteng dan Pemkab Poso memperkuat koordinasi untuk memastikan semua korban mendapat penanganan cepat dan memadai.

“Ini menyangkut nyawa manusia. Jangan tunggu sampai kondisinya memburuk,” ucap Alfiani.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved