Banjir Balinggi Parimo
Warga Balinggi Jati Parimo Sulteng Desak Perbaikan Tanggul, Khawatir Banjir Berulang
Empat titik tanggul yang jebol dan tiga jembatan yang terendam air memperparah banjir, membuat lahan pertanian serta persediaan pangan warga rusak.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
TRIBUNPALU.COM – Warga Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih menanti solusi cepat dari pemerintah pascabanjir yang merendam ratusan hektare sawah mereka sejak Minggu (18/8/2025) malam.
Kepala Desa Balinggi Jati, I Wayan Antara, mengungkapkan kekhawatiran warga atas potensi banjir susulan jika tanggul Sungai Tapiau yang jebol tidak segera diperbaiki.
“Jika tanggul tidak segera diperbaiki, ancaman banjir serupa akan terus berulang setiap musim hujan,” ujar Wayan.
Baca juga: Roy Suryo dan Dua Terlapor Diperiksa dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Warga mendesak pemerintah daerah agar tidak hanya melakukan penanganan sementara, tetapi segera membangun pematang permanen sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
Sebanyak empat titik tanggul yang jebol dan tiga jembatan yang terendam air memperparah banjir, membuat lahan pertanian serta persediaan pangan warga rusak.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menyatakan telah menerima laporan dan berjanji akan segera menurunkan tim untuk menangani kondisi darurat tersebut serta menyalurkan bantuan logistik ke masyarakat terdampak.
Baca juga: TAYANG 28 Agustus 2025! Ini Sinopsis Film Pencarian Terakhir, Kisah Remaja Cari Ibunya di Gunung
Desa Balinggi Parigi Moutong
Desa Balinggi merupakan satu dari 6 desa di Kecamatan Balinggi.
Kecamatan Balinggi sendiri berjarak sekitar 33 km dari ibu kota Kabupaten Parigi Moutong.
Wilayahnya dilalui oleh Jalan Trans Sulawesi, yang merupakan jalan utama yang menghubungkan antar-provinsi di Pulau Sulawesi.
Desa Balinggi dikenal sebagai daerah dengan potensi pertanian yang besar.
Desa ini memiliki produksi dan luas panen kakao yang tinggi dibandingkan dengan desa-desa lain di kecamatan yang sama.
Selain kakao, ada juga potensi di sektor pertanian lainnya seperti padi sawah.
Baca juga: Film Mama: Pesan Dari Neraka Segera Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis Filmnya
Sektor pertanian di desa ini rentan terhadap bencana, seperti banjir yang dapat merusak tanggul sungai dan mengancam produktivitas pangan.
Kecamatan Balinggi secara keseluruhan memiliki keberagaman suku dan agama, menjadikannya kecamatan dengan populasi umat Hindu terbanyak di Kabupaten Parigi Moutong. (*)
| Petani Balinggi Jati Desak Pembangunan Tanggul Permanen, Sawah 150 Hektare Terancam Gagal Panen |
|
|---|
| Warga Balinggi Jati Usulkan Pemasangan Bronjong, Antisipasi Banjir dan Lindungi Sawah |
|
|---|
| 250 Geobag Dipasang, BPBD Parimo Pastikan Warga Balinggi Jati Aman dari Banjir Susulan |
|
|---|
| Wabup Parimo Abdul Sahid: Normalisasi Sungai dan Pembongkaran Karang Segera Dilakukan |
|
|---|
| Ketua DPRD Parimo Minta Jembatan Balinggi Jati Dibongkar, Sebut Jadi Pemicu Banjir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Kecamatan-Balinggi-banjir.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.