BREAKING NEWS: Muhammad Fathur Razaq Resmi Maju sebagai Bakal Calon Ketua KONI Sulteng 2025–2029

TRIBUNAPALU.COM - Muhammad Fathur Razaq mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah untuk masa bakti 2025–2029.

Pendaftaran dilakukan oleh tim pemenangan Fathur yang diwakili Moh. Ifan Taufan dengan menyerahkan berkas pencalonan ke Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) di Sekretariat KONI Sulteng, Rabu (3/9/2025).

Langkah tersebut menegaskan keseriusan Fathur dalam mengikuti kontestasi pemilihan Ketua KONI Sulteng.

Sebagai tokoh muda yang aktif di berbagai organisasi, Fathur dinilai membawa semangat baru, keberanian, dan inovasi dalam memajukan dunia olahraga di Sulawesi Tengah.

Baca juga: Wabup Bangkep Harap Imbau Jaga Kerukunan Beragama di Tengah Situasi Nasional

Proses pencalonan Ketua KONI Sulteng sendiri cukup kompetitif. Setiap kandidat wajib mengantongi minimal 17 dukungan dari cabang olahraga dan empat dukungan dari pengurus KONI kabupaten atau kota.

Dari total 59 cabang olahraga dan 13 pengurus daerah yang aktif, peluang munculnya lebih dari satu calon sangat terbuka.

Namun, jika ada calon yang menguasai dukungan mayoritas, tidak menutup kemungkinan Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI Sulteng akan berlangsung secara aklamasi.

Musprov KONI Sulteng dijadwalkan berlangsung pada 13–14 September 2025 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Tahapan proses pemilihan meliputi pendaftaran bakal calon pada 31 Agustus–6 September, verifikasi administrasi pada 7–10 September, penetapan calon pada 11–12 September, dan hasil pleno TPP akan diserahkan kepada pimpinan sidang pada hari pertama Musprov, 13 September.

Baca juga: Dinas Ketenagakerjaan Sulteng Luncurkan SIPEKERJA, Jembatan Pencari Kerja dan Perusahaan

Fathur Razaq dikenal sebagai sosok muda yang inspiratif dan berprestasi. Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Pengprov Pertina Sulteng, Bendahara Umum HIPMI Sulteng, serta penggerak gerakan Rembuk Pemuda. Di bawah kepemimpinannya, sejumlah event olahraga besar telah digelar, yang tidak hanya mencetak atlet berprestasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan membuka ruang ekspresi bagi anak muda.

Kehadiran Fathur dalam bursa pencalonan Ketua KONI Sulteng dinilai banyak pihak sebagai angin segar bagi dunia olahraga daerah.

Musprov 2025 pun dipandang sebagai momentum strategis lahirnya pemimpin muda yang siap membawa olahraga Sulawesi Tengah menuju prestasi yang lebih tinggi.

Sebelumnya, dukungan terhadap Muhammad Fathur Razaq untuk maju sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah periode 2025–2030 terus menguat.

Hingga Sabtu (23/8/2025), tercatat 11 KONI kabupaten/kota dan 22 Cabang olahraga (cabor) resmi menyatakan dukungan kepada Fathur sebagai figur pemimpin baru dunia olahraga di Sulteng.

Kesepakatan dukungan ini disampaikan dalam pertemuan antara ketua KONI kabupaten/kota dan perwakilan cabang olahraga di salah satu kafe di Kota Palu.

Baca juga: Perbaikan Jalan Palu–Parigi, Jalur Tanalanto–Tawaili Ditutup Bertahap hingga Oktober 2025

Musprov KONI SUlteng Sempat Diundur

Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia Sulawesi Tengah (KONI Sulteng) mengalami penundaan. 

Penundaan itu usai keributan pada pembukaan Musprov KONI Sulteng pada pada 22 Maret 2025.

Kericuhan terjadi lantaran adanya protes dari Ketua umum KONI Buol Abdullah Batalipu.

Dia meminta agar panitia tidak melanjutkan acara karena Musprov KONI Sultengmelanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.

Protes itupun disahuti tim pemenangan calon Ketua KONI Sulteng Arnila M Ali.

Baca juga: Pemprov Sulteng Perkuat Koordinasi Hadapi Lonjakan Kasus Malaria di Parigi Moutong

Mereka menyuarakan agar Musprov KONI Sulteng tidak dilanjutkan.

Ketua Pengprov Akuatik Hidayat Lamakarate, Ketua Perkemi Sulteng Tirtayasa Efendi, Pengurus Pelti Sulteng Mat Paransa, Ketua Sambo Sulteng Dedi Irawan dan simpatisan berdiri dari kursi menuju ke tengah forum.

Atas kondisi itu Ketua KONI Sulteng M Nizar Rahmatu pun mengumumkan penundaan agenda pemilihan ketua lima tahunan tersebut. (*)