PDIP Sulteng

Miss Peuru dan Kader PDI Perjuangan Bagi Makanan Bergizi untuk Anak Poso

Ia menegaskan, PDI Perjuangan terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya lewat kerja politik tetapi juga aksi nyata di lapangan.

Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Handover
MAKANAN BERGIZI - Anggota DPRD Kabupaten Poso dari Fraksi PDI Perjuangan, Miss Peuru, bersama kader partai turun langsung membagikan makanan bergizi kepada puluhan anak. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, POSO – Anggota DPRD Kabupaten Poso dari Fraksi PDI Perjuangan, Miss Peuru, bersama kader partai turun langsung membagikan makanan bergizi kepada puluhan anak.

Kegiatan itu berlangsung di Kecamatan Poso Kota Utara dan Kecamatan Poso Kota Selatan, Jumat (10/1/2025). 

Aksi ini juga melibatkan kader Posyandu di Kecamatan Lage.

Baca juga: Harga iPhone Terbaru: iPhone 12, iPhone 13, iPhone 14, iPhone 15, iPhone 16, iPhone 17, iPhone Air

Sebanyak 30 anak menerima makanan sehat dalam rangka perbaikan gizi dan penurunan angka stunting.

“Kegiatan ini akan berkelanjutan ramah anak, demi generasi penerus bangsa,” kata Miss Peuru kepada TribunPalu.com.

Ia menegaskan, PDI Perjuangan terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya lewat kerja politik tetapi juga aksi nyata di lapangan.

Menurutnya, generasi sehat dan kuat akan menjadi tiang bangsa menuju Indonesia Maju.

“Kami ingin dari Tanah Poso, semangat Sintuwu Maroso terus digelorakan untuk Indonesia yang kuat,” ujarnya.

Momen pembagian makanan bergizi ini juga dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-52 PDI Perjuangan.

Miss Peuru berharap, soliditas kader tetap terjaga dalam mendukung Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Kamis 11 September 2025: Cancer harus Sabar, Sagitarius Bertemu Pasangan Baik

“Sampai saatnya Ibu Megawati sendiri yang meletakkan jabatannya, atau menunjuk kader yang dipercayainya untuk meneruskan cita-cita perjuangan,” tegasnya.

Ia juga mengutip pesan Megawati saat HUT ke-49 lalu.

“Beliau selalu memohon agar partai ini bisa terus eksis sepanjang bangsa Indonesia ada, eksis untuk selama-lamanya,” kata Miss Peuru.

Menurutnya, sejarah kelahiran PDI Perjuangan tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia itu sendiri.

“Merdeka, hidup Megawati Soekarnoputri, hidup bangsa Indonesia,” tandasnya.

Data dan Prevalensi Stunting di Poso

Tren Menurun: Pemerintah Kabupaten Poso telah berhasil menunjukkan tren penurunan angka stunting dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2019, prevalensi stunting mencapai 21,67 persen, kemudian menurun menjadi 16,61 % pada 2020, dan terus melandai ke angka 12,38 % pada 2021.

Data SSGI 2022: Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Poso tercatat sebesar 24,6 % , turun 2,1?ri tahun sebelumnya.

Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, tantangan untuk mencapai target penurunan stunting masih besar.

Perbandingan dengan Provinsi: Pada tahun 2019, Kabupaten Poso menempati urutan keenam di Provinsi Sulawesi Tengah dengan prevalensi 21,8 % , sementara prevalensi stunting di provinsi secara keseluruhan mencapai 32,3 % .

Baca juga: Nusron Wahid Ungkap Progres Sertipikasi Tanah di DPR, Capai 98 Persen dari Target

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap stunting di Poso, antara lain:

Kurangnya Asupan Gizi: Stunting pada dasarnya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.

Pemberian ASI Eksklusif yang Kurang Optimal: Sebuah penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, menemukan hubungan yang signifikan antara kurangnya pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting.

Minimnya Informasi dan Edukasi: Masih ada masyarakat, terutama ibu hamil dan ibu balita, yang minim informasi tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya.

Faktor Sosial dan Ekonomi: Kondisi kemiskinan dan kurangnya pendidikan juga dapat memengaruhi kemampuan keluarga dalam memenuhi gizi yang seimbang.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 10 September 2025, Emas Antam Turun ke Rp 2.074.000/Gram

Kurangnya Koordinasi: Terdapat temuan bahwa di beberapa wilayah, koordinasi antara pemerintah daerah, dinas kesehatan, puskesmas, dan desa masih perlu ditingkatkan agar penanganan stunting lebih efektif.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved