Parigi Moutong Hari Ini

Pembeli Sepi, Penjual Sayur dan Campuran di Pasar Sentral Parigi Sulteng Tolak Relokasi

Pemindahan ke lokasi baru berisiko merugikan usaha dan membuat barang dagangan cepat rusak karena paparan matahari.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: mahyuddin
FAIZ / TRIBUNPALU.COM
PASAR SENTRAL PARIGI - Pedagang sayur dan campuran di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menolak relokasi kembali ke bagian timur pasar. Sebelumnya, mereka pernah ditempatkan di bagian timur pasar. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Pedagang sayur dan campuran di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menolak relokasi kembali ke bagian timur pasar.

Sebelumnya, mereka pernah ditempatkan di bagian timur pasar.

Namun, pendapatan pedagang menurun ketika berada di lokasi tersebut.

Kondisi itu membuat pedagang berpindah ke lokasi sekarang yang lebih ramai.

“Fasilitas di sini lengkap, mulai dari lampu hingga akses yang memudahkan usaha kami,” kata pedagang, Fifi, kepada TribunPalu.com, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: Pedagang Sayur Pasar Sentral Parigi Mulai Direlokasi ke Sisi Timur

Fifi menjelaskan, banyak pedagang terjerat hutang harian, mingguan, bahkan bulanan karena pembeli sedikit di lokasi timur Pasar Sentral Parigi.

Selain itu, kurangnya sosialisasi menjadi sorotan pedagang.

Dia kaget tiba-tiba ada pendataan pemindahan tanpa rapat sebelumnya.

“Kalau ada perwakilan pedagang, keputusan pindah bisa diterima. Tapi tidak ada, sehingga muncul pro dan kontra,” ujar Fifi.

Fifi menilai, pemindahan ke lokasi baru berisiko merugikan usaha dan membuat barang dagangan cepat rusak karena paparan matahari.

Sebab, beberapa pedagang mengalami kerugian saat menjual tempe dan sayur di lokasi timur karena panas dan pembeli sedikit.

“Kami bukan pembangkang. Kami ingin pengaturan baik, tempat strategis, nyaman, agar usaha tetap berjalan lancar,” katanya.

Jalan besar di lokasi saat ini memudahkan pembeli singgah, berbeda dengan lokasi timur yang sepi.

Baca juga: Sistem Seleksi CPNS 2025-2026 Dirombak, Ujian Mirip TOEFL, Hasil Berlaku 2 Tahun

Banyak pedagang khawatir pindah kembali akan mengurangi pendapatan dan menambah risiko utang, karena pembeli tidak sebanyak di lokasi sekarang.

“Di sini kami masih bisa menjual habis dagangan, sementara di sana banyak yang tidak berani menjual karena sepi,” jelasnya.

Pedagang berharap pemerintah mempertimbangkan kondisi nyata lapangan sebelum memutuskan pemindahan pedagang.

Keputusan pedagang tetap menolak pindah kembali karena ingin menjaga usaha mereka dan menghindari kerugian ekonomi akibat lokasi yang kurang strategis.

"Tolong jangan hilangkan rezeki kami, kami hanya berharap dari jualan di sini," ucap Fifi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved