Parigi Moutong Hari Ini

Seluruh Siswa SMPN 2 Taopa Parigi Moutong Sulteng Pulang Setelah Keracunan MBG

Sekolah memastikan, semua siswa sudah diperbolehkan pulang setelah pihak rumah sakit menyatakan kondisi mereka membaik.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Humas Polres Parimo
KERACUNAN MBG - Seluruh siswa SMP Negeri 2 Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang sebelumnya diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) telah pulang ke rumah masing-masing. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Seluruh siswa SMP Negeri 2 Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang sebelumnya diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) telah pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Taopa, Takdim memastikan kondisi seluruh siswa sudah membaik.

“Alhamdulillah semua anak-anak kami sudah selamat dan pulang ke rumah masing-masing," ujar Takdim saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Direktur RSUD Undata Bantah Tuduhan Pelayanan Bobrok, Ungkap Langkah Pembenahan

Kata dia, tim dokter mengizinkan pemulangan 7 siswa sejak kamis (25/8/2025) kemarin.

Sebelumnya, sekolah melaporkan bahwa dari 27 siswa yang sempat menjalani perawatan, 17 di antaranya telah diizinkan pulang lebih dulu setelah kondisinya membaik.

“Para siswa sebelumnya memang merasa mual, diduga setelah mengonsumsi MBG. Kami langsung membawa mereka ke Puskesmas terdekat,” kata Yunasri, guru SMP Negeri 2 Taopa.

Siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit Vuluye Nopoae mendapat perawatan intensif hingga akhirnya kondisi mereka stabil.

Sekolah memastikan, semua siswa sudah diperbolehkan pulang setelah pihak rumah sakit menyatakan kondisi mereka membaik.

Baca juga: Kejati Sulteng Soroti Maraknya Narkoba dan Judi Online di Kalangan Generasi Muda

“Rumah sakit meminta agar anak-anak beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan untuk pemulihan penuh,” tambah Takdim.

Orang tua siswa menyambut lega kabar tersebut. Mereka mengapresiasi respons cepat sekolah dan tenaga medis dalam menangani kasus ini.

Kepala sekolah juga menegaskan pihaknya akan meningkatkan pengawasan program MBG agar insiden serupa tidak terulang.

“Ke depan, kami akan lebih berhati-hati dalam pendistribusian MBG dan memeriksa kualitas makanan sebelum dikonsumsi siswa,” kata Takdim.

Yunasri menambahkan, meskipun kondisi anak-anak sudah membaik, pihak sekolah tetap melakukan monitoring rutin selama masa istirahat tiga hari.

Baca juga: Kejati Sulteng Tegaskan Pengawasan Dana Koperasi Merah Putih Lewat Aplikasi Jaga Desa

“Setiap hari, guru akan memantau kondisi kesehatan anak-anak melalui komunikasi dengan orang tua,” ujarnya.

Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan pihak kesehatan setempat untuk evaluasi program MBG

“Kerjasama dengan Puskesmas dan rumah sakit akan terus berjalan untuk memastikan keselamatan siswa,” tambah Takdim.

Sementara itu, beberapa orang tua menilai respons cepat pihak sekolah sangat membantu mencegah kondisi yang lebih parah.

“Alhamdulillah, anak kami sudah sehat dan pulang. Kami berterima kasih pada guru dan tenaga medis,” ujar salah seorang orang tua siswa.

Baca juga: 30 Kode Redeem FF Free Fire Jumat 26 September 2025, Dapatkan Bundle hingga Diamond Gratis di Sini

Takdim menegaskan, kejadian ini menjadi pelajaran penting dalam pengelolaan program makanan untuk siswa.

“Keselamatan anak-anak tetap menjadi prioritas utama kami,” pungkasnya.

Kasus Keracunan MBG di Parigi Moutong

Korban: Sekitar 27 siswa SMP Negeri 2 Taopa, Kabupaten Parigi Moutong.

Waktu Kejadian: Rabu, 24 September 2025.

Penyebab Dugaan: Para siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah.

Gejala: Siswa mengalami gejala seperti pusing, mual, dan muntah, sehingga mereka segera dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Tindak Lanjut:

Kepolisian (Polres Parimo) sedang melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah sakit dan mengambil keterangan dari pihak terkait.

Sampel makanan MBG telah diambil untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan.

Pihak sekolah memastikan sebagian besar siswa yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani istirahat dan pemulihan di rumah.

Kasus ini menambah daftar insiden keracunan MBG di wilayah Sulawesi Tengah, setelah sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Kejadian ini menjadi sorotan dan desakan untuk melakukan evaluasi total terhadap kualitas dan pengawasan program MBG.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved