Siswa Keracunan Makanan MBG
DPRD Parimo Soroti Lemahnya Administrasi Program MBG, Camat Taopa Sebut Belum Layak Jalan
Ia mengaku mengetahui kegiatan launching program tersebut, tetapi hanya melalui undangan secara lisan tanpa ada surat dari panitia pelaksana.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, menuai kritik tajam dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPRD, Senin (29/9/2025).
Rapat tersebut digelar menyusul kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa SMP Negeri 2 Taopa saat menerima makan bergizi gratis.
Camat Taopa, Zein, dalam rapat itu menyebut program MBG seharusnya belum dijalankan karena tidak ada surat resmi yang menjadi dasar kegiatan.
Ia mengaku mengetahui kegiatan launching program tersebut, tetapi hanya melalui undangan secara lisan tanpa ada surat dari panitia pelaksana.
Baca juga: Akademisi Untad Tolak Penulisan Ulang Sejarah Oleh Negara, Desak Polisi Bebaskan Warga Masih Ditahan
“Saya tahu itu launching pada hari itu. Tapi tidak ada suratnya, cuma lisan,” ujar Zein dalam rapat bersama anggota Komisi IV DPRD Parigi Moutong.
Zein menegaskan, sebagai pemerintah kecamatan, dirinya merasa tidak nyaman menghadiri kegiatan penting hanya melalui undangan tidak resmi.
“Sebenarnya tidak nyaman dengan undangan kalau tidak resmi. Apalagi menurut kami ini program nasional,” tegasnya di hadapan anggota dewan.
Ia juga menyebut jika pihak kecamatan belum dapat mengeluarkan surat resmi, maka program seharusnya tidak dilaksanakan terlebih dahulu.
“Kalau belum bisa mengeluarkan surat resmi, berarti kegiatan itu belum bisa dilaksanakan,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kominfo Morowali Bangun Sistem Jaringan Indera, Fokus Perkuat Pengawasan Ruang Publik
Zein khawatir pelaksanaan program tanpa dasar administrasi akan menimbulkan persoalan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kasus keracunan siswa.
“Kalau terjadi apa-apa, siapa yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan ini,” katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Parigi Moutong, H. Wardi, juga menyoroti lemahnya aspek administrasi dalam pelaksanaan program makan bergizi di sekolah.
BPOM Palu Temukan Kadar Histamin Tinggi pada Ikan Tuna dan Mikrobiologi Ayam MBG |
![]() |
---|
Menu MBG Palu Terkontaminasi Arsenik, Risiko Kerusakan Hati dan Ginjal Meningkat |
![]() |
---|
Tempe MBG Palu Terbukti Mengandung Arsenik: Ancaman Serius bagi Hati dan Ginjal |
![]() |
---|
Kepsek SMK Palu Bongkar Masalah MBG Sejak Hari Pertama Distribusi |
![]() |
---|
Kepsek Marsan: 30 Menit Setelah Makan, Siswa Langsung Sesak Napas dan Gatal-Gatal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.