Parigi Moutong Hari Ini

Pedagang Pasar Sentral Parigi: Tolong Jangan Hilangkan Pendapatan Kami

Menurut Ija, pindah ke lokasi baru akan menambah biaya yang tidak sedikit.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
Relokasi pedagang Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah ke sisi timur masih ditolak sebagian pedagang. 

Mereka tidak pernah diajak bertemu, duduk bersama mendengar perencanaan penataan pasar dari pemerintah.

“Kalau ada sosialisasi, mungkin kami bisa menerima. Tapi tidak ada. Ini tiba-tiba datang suruh pindah," keluhnya.

Ija menambahkan, pindah ke lokasi baru berarti harus mengeluarkan modal tambahan setiap hari.

Modal ini penting untuk membeli bahan dagangan dan membayar sewa tempat.

“Kalau pendapatan kami terganggu sehari saja, besok tidak ada modal untuk berjualan. Itu yang sangat kami khawatirkan,” ujarnya.

Pedagang lain, Ibu Fifi, menambahkan, sebagian besar pedagang sudah memiliki pelanggan tetap di lokasi sekarang.

Baca juga: DPRD Soroti Ketersediaan Obat di RSUD Parigi Moutong: Paracetamol Sirup Saja Tak Tersedia

Pindah ke timur bisa membuat mereka kehilangan pelanggan lama.

“Kami sudah nyaman di sini karena semua fasilitas lengkap, dari lampu dan tempat. Kalau pindah, di sana sepi,” ujar Fifi.

Fifi juga menyoroti pengalaman pahit pedagang yang dipindahkan sebelumnya.

Mereka menanggung hutang harian, mingguan, bahkan bulanan karena dagangan tidak habis.

“Di sana, setengah mati berjualan. Dagangan tidak laku, hutang menumpuk. Lebih baik di sini daripada di sana,” katanya dengan mata berkaca.

Kata dia, jika pemerintah melibatkan pedagang dalam keputusan relokasi, pemindahan bisa diterima.

Namun, karena tidak ada, muncul pro dan kontra di antara pedagang.

Baca juga: Aliansi Abna Peduli Guru Tua Pertanyakan Proses Hukum Fuad Plered di Polda Sulteng

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved