Parigi Moutong Hari Ini

Pedagang Sayur Pasar Sentral Parigi: Tidak Ada Musyawarah Sebelum Relokasi

Menurutnya, kebijakan pemindahan ini membuat para pedagang resah karena tidak ada komunikasi yang jelas mengenai alasan relokasi.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
Sejumlah pedagang sayur di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), mengeluhkan rencana relokasi yang dinilai dilakukan tanpa musyawarah terlebih dahulu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Sejumlah pedagang sayur di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), mengeluhkan rencana relokasi yang dinilai dilakukan tanpa musyawarah terlebih dahulu.

Mereka menilai pemerintah tidak melibatkan pedagang dalam pengambilan keputusan.

Salah satu pedagang, Wajaitin, mengatakan pemindahan ke lokasi baru diumumkan secara sepihak tanpa ada pertemuan atau sosialisasi resmi kepada para pedagang.

“Kenapa tiba-tiba dipindahkan tanpa ada perundingan sama ina-ina? Itu sebenarnya harus musyawarah dulu,” ujar Wajaitin saat RDP bersama DPRD Parigi Moutong, Kamis (9/10/2025).

Baca juga: Kasmiati Harap Bantuan Alat Tulis Braillle Dapat Dirasakan Anak Tuna Netra Lainnya di 13 SLB Palu

Ia menuturkan, para pedagang terkejut setelah mengetahui rencana pemindahan lapak yang selama ini mereka tempati.

Padahal, lokasi lama disebutkan sebagai tempat permanen sejak awal.

“Waktu kami ditempatkan di sini dulu, disampaikan bahwa tempat ini untuk selama-lamanya. Bahkan kami diberi meja dan payung,” katanya.

Menurutnya, kebijakan pemindahan ini membuat para pedagang resah karena tidak ada komunikasi yang jelas mengenai alasan relokasi maupun kondisi lokasi baru.

“Setelah saya dengar penjelasan dari kepala pasar, katanya cukup untuk ina-ina, tapi menurut saya tidak cukup. Kami menjual banyak, sedangkan tempat baru sempit,” ujarnya.

Baca juga: Hilang Kesadaran, Pemotor Terjun ke Jurang di Batui Banggai

Wajaitin juga menyoroti lokasi baru yang dianggap terpencil dan kurang strategis untuk menarik pembeli.

“Setiap orang datang belanja bilang, terlalu jauh ke sana. Tempatnya sepi,” tuturnya.

Ia menambahkan, para pedagang merasa kaget karena ada kabar penertiban oleh petugas Satpol PP dari luar daerah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved