DSLNG

DSLNG Dorong Penguatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Mindfulness dan Pembelajaran Kolaboratif

Total 50 guru dari 16 sekolah dasar di Kecamatan Kintom, Nambo, dan Batui mengikuti kegiatan ini dengan antusias. 

Penulis: Alisan | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Pelatihan guru bertajuk SDOP yang digelar DSLNG untuk memperkuat peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Banggai. (HANDOVER) 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alisan Lasande

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) terus memperkuat peningkatan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Banggai, melalui pelaksanaan dua kegiatan pelatihan guru bertajuk “School Development Outreach Program (SDOP)”. 

Dua kegiatan tersebut masing-masing adalah “Pelatihan Mengelola Stres Guru Melalui Konsep Mindfulness dan Teknik STOP” dan “Pelatihan Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan melalui Collaborative & Cooperative Learning”. 

Keduanya digelar berturut-turut di SDN 1 Pembina Kintom pada 24 Oktober 2025 dan di SD Inpres Lamo, Kecamatan Batui pada 25 Oktober 2025 dan dibuka External Relations Manager DSLNG Pradipta Sidi.

Baca juga: Pemkab Sigi Gelar Rakor Satgas Koperasi Merah Putih, Fokus Perkuat Koperasi di Desa

Total 50 guru dari 16 sekolah dasar di Kecamatan Kintom, Nambo, dan Batui mengikuti kegiatan ini dengan antusias. 

Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang CSR DSLNG di bidang pendidikan untuk memperkuat kapasitas guru sebagai penggerak utama transformasi pembelajaran. 

Pelatihan Mindfulness dan Pengelolaan Stres pada Sesi Pertama difokuskan pada workshop mindfulness oleh Ni Nyoman Hetty Susanti yang menekankan pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) bagi guru. 

Melalui konsep mindfulness dan teknik STOP (Stop, Take a deep breath, Observe, Proceed), para guru diajak mengelola stres, meningkatkan kesadaran diri, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan berempati. 

Baca juga: AJI Gelar Aksi Solidaritas Dukung Tempo Lawan Gugatan Rp200 Miliar Menteri Amran Sulaiman

Hetty dalam sesi pemaparan menyatakan bahwa guru yang tenang dan sadar akan emosinya mampu menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan berdaya bagi peserta didik.

Pada sesi kedua Pembelajaran Kolaboratif dan Kooperatif dengan tema “Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan melalui Collaborative & Cooperative Learning” dibawakan oleh Rachmad Lasaka. 

Kegiatan ini menekankan strategi mengajar berbasis kerja sama, partisipatif, dan kreatif, agar siswa lebih aktif dan menikmati proses belajar. 

Menurut Rachmad, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif membantu siswa belajar saling menghargai, bertanggung jawab, serta membangun makna bersama di kelas.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Sulteng: ASN, TNI, dan Polri Harus Pahami Nilai-Nilai HAM

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved