Sigi Hari Ini

Mahasiswa Unisa Palu Latih Warga Sigi Olah Bubuk Daun Kelor untuk Cegah Stunting

Kondisi tersebut mendorong sekelompok mahasiswa Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Angka Stunting di Kabupaten Sigi masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sigi, prevalensi Stunting di daerah itu mencapai 32,9 persen, jauh di atas target nasional sebesar 14 persen. 

Langkah mahasiswa Unisa Palu ini mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Adheleide K. Borman, menyebut kegiatan tersebut sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menurunkan angka Stunting.

Baca juga: Ekonomi Sulteng Tumbuh 7,95 Persen, Kemenkeu Nilai Fiskal Daerah Tetap Kuat dan Adaptif

“Kami dari Dinas Kesehatan Sigi mengucapkan terima kasih kepada pihak Unisa yang telah memberikan pelatihan pembuatan bubuk kelor untuk pencegahan Stunting di Desa Walatana,” ujar dr. Adheleide.

Ia berharap kegiatan itu bisa menjadi dukungan nyata terhadap percepatan penurunan Stunting di daerah.

“Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya untuk percepatan penurunan Stunting di Desa Walatana. Harapannya juga bisa membantu perekonomian masyarakat,” katanya.

Pemanfaatan daun kelor sebagai sumber gizi tambahan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa lain di Kabupaten Sigi

Selain bernilai gizi tinggi, tanaman kelor yang tumbuh melimpah kini diolah menjadi solusi sederhana namun efektif dalam melawan Stunting dari akar rumput. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved