Parigi Moutong Hari Ini

Nelayan Diminta Terlibat Cegah Ilegal Fishing di Teluk Tomini Parigi Moutong

Warga tampak antusias mengikuti sosialisasi dan aktif bertanya tentang praktik legal yang tetap produktif bagi nelayan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Sat Polairud Polres Parigi Moutong meminta nelayan aktif terlibat mencegah praktik illegal fishing yang merusak ekosistem laut di Teluk Tomini. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Sat Polairud Polres Parigi Moutong meminta nelayan aktif terlibat mencegah praktik illegal fishing yang merusak ekosistem laut di Teluk Tomini.

Sosialisasi digelar di Sigolang, Desa Sinei Tengah, dan Desa Poly, Kecamatan Tinombo Selatan.

Personel Polairud memberikan edukasi tentang berbagai bentuk illegal fishing, termasuk pengeboman ikan dan penggunaan bahan berbahaya.

Kasat Polairud Polres Parigi Moutong, Iptu Gigih Winanda menjelaskan kolaborasi antara aparat dan masyarakat pesisir sangat penting menjaga sumber daya laut.

“Nelayan bisa menjadi mitra bahari Polairud, mari kita jaga laut Teluk Tomini bersama-sama,” ujarnya.

Baca juga: 256 Pelajar SD di Banggai Berkompetisi di Cerdas Cermat Digital

Masyarakat diajak memahami risiko jangka panjang dari praktik ilegal terhadap ekosistem dan ekonomi pesisir.

“Illegal fishing tidak hanya merusak terumbu karang, tetapi juga mengurangi stok ikan bagi nelayan tradisional,” tegasnya.

Selain itu, warga diberi pemahaman bahwa praktik illegal fishing bisa berujung sanksi pidana sesuai Undang-Undang Perikanan.

Personel Polairud menampilkan alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktik ilegal untuk memberi gambaran nyata dampaknya.

“Jika laut dijaga, hasil tangkapan nelayan akan berkelanjutan dan tetap menjadi sumber kehidupan,” kata Gigih.

Baca juga: Sigi Catat Penurunan Kemiskinan Signifikan, Wabup Hadiri Rakor RPKD Sulteng 2025–2029

Nelayan juga diajak berdialog tentang pengalaman mereka dan bagaimana praktik ilegal berdampak pada kesejahteraan keluarga mereka.

“Kegiatan ini mendorong warga menjadi agen perubahan, bukan pelaku perusakan laut,” jelasnya.

Personel Polairud mengajarkan cara menangkap ikan yang ramah lingkungan dan sesuai peraturan perikanan.

Warga tampak antusias mengikuti sosialisasi dan aktif bertanya tentang praktik legal yang tetap produktif bagi nelayan.

Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran hukum serta tanggung jawab 
bersama dalam menjaga laut Teluk Tomini.

Baca juga: Bupati Sigi Tegaskan Komitmen 20 Persen Anggaran untuk Pendidikan, Dorong Kolaborasi Tiga Pilar

Gigih Winanda menambahkan, program ini menjadi awal membangun kemitraan antara aparat dan masyarakat pesisir untuk mencegah illegal fishing.

“Mari kita bersama hentikan praktik ilegal dan jaga laut agar anak cucu dapat merasakan hasil tangkapan yang berkelanjutan,” tegasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved