Parigi Moutong Hari Ini

Sekda Parigi Moutong Minta Laporkan Jika Ada Peserta Siluman Lolos Seleksi PPPK

Menurutnya, isu soal peserta “siluman” sempat mencuat pada pelaksanaan seleksi tahap pertama.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran,  meminta masyarakat melapor jika menemukan peserta “siluman” yang dinilai tidak layak namun lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran,  meminta masyarakat melapor jika menemukan peserta “siluman” yang dinilai tidak layak namun lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Ia menegaskan, laporan semacam itu sangat penting untuk memastikan proses seleksi berjalan transparan dan bebas dari kecurangan.

“Jika ada yang dikatakan siluman yang masuk di sini, tolong laporkan segera kepada kami selaku Pansel,” tegas Zulfinasran baru-baru ini.

Menurutnya, isu soal peserta “siluman” sempat mencuat pada pelaksanaan seleksi tahap pertama.

Baca juga: Edukasi Keselamatan di Jalan, Polres Sigi Ajak Pelajar Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas

Karena itu, Pansel membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyampaikan laporan dengan bukti yang jelas.

“Kami sudah menyediakan nomor kontak di website BKPSDM Parigi Moutong. Langsung sampaikan identitasnya, jangan hanya kabar yang tidak jelas,” ujarnya.

Zulfinasran mengungkapkan, pihaknya sudah memberhentikan empat peserta pada tahap pertama setelah terbukti tidak memenuhi syarat.

“Kami sudah melakukan pemberhentian di tahap 1 sebanyak empat orang,” ucapnya.

Baca juga: Festival Lipu Celebes di Banggai Implementasi 10 Objek Pemajuan Kebudayaan

Ia juga menegaskan bahwa proses seleksi tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun, termasuk keluarga dekatnya sendiri.

“Anak saya saja tidak lulus, sepupu istri saya juga tidak bisa dibantu meski dia K2. Jadi tidak usah khawatir,” tegas Zulfinasran.

Lebih lanjut, Zulfinasran menjelaskan kemungkinan munculnya dugaan peserta “siluman” karena adanya peserta dari kalangan guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Untuk tahap 2 ini memang ada yang tidak berhonor tapi ikut tes, dan itu benar adanya,” jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved