Tolak Desakan Mundur dari Ketum PBNU, Gus Yahya: Mandat Saya 5 Tahun

Kehadiran Gus Yahya guna menjawab desakan dari Syuriah untuk mundur dalam waktu tiga hari.

Editor: mahyuddin
HANDOVER
POLEMIK PBNU - Ketua Umum Pengurus Besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menolak untuk mundur sebagai ketum. Hal itu disampaikannya pascarapat tertutup dengan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Surabaya. 

Permintaan itu mencuat dari risalah rapat harian Syuriah di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Risalah itu diteken Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. 

Sorotan utama permintaan Syuriah adalah pengundangan narasumber dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional. 

Syuriyah menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan Maqashidul Qanun Asasi NU serta arah perjuangan organisasi dalam membela kemanusiaan. 

Selain itu, AKN NU dinilai tidak memenuhi ketentuan Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, khususnya terkait prosedur pemberhentian dan penggantian fungsionaris.(*)

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved