Palu Hari Ini
Kehilangan Istri dan Anak saat Bencana, Lisman Datangi Lokasi Likuefaksi Petobo Hampir Setiap Hari
Di kawasan yang hancur karena likuefaksi itu, masyarakat Petobo meyakini masih ada ratusan jasad yang tertimbun.
Penulis: Haqir Muhakir |
Saat di depan toko, tiba-tiba terjadi gempa disusul likuefaksi, hal ini memaksa Lisman harus segera mungkin menyelamatkan diri.
Tanah bergeser hingga ratusan meter menuju titik rendah, bercampur air dan bergulung-gulung seperti ombak, membuat Lisman terpisah dengan anak dan istrinya.
Dengan kemampuan yang ada, Lisman berusaha mencapai dataran yang aman dari likuefaksi.
• Tim Asesor BAN S/M Sulawesi Tengah Sebut SDI Khalifah Palu Layak Terakreditasi
• Jadwal MotoGP Republik Ceska 2019 Akhir Pekan Ini, Perebutan Gelar Juara Dunia Kembali Digelar
Bersama sejumlah warga Petobo lainnya, Lisman berhasil mencapai lokasi yang aman di arah timur perkampungan Petobo.
Sekitar pukul 22.00 WITA, Lisman memaksakan diri untuk mencari anak dan istrinya, namun hasilnya nihil.
"Besoknya saya coba masuk cari rumah pesta (hajatan, red) tempat terakhir istri dan anak, tapi tidak kelihatan, habis ditelan tanah," ungkap Lisman, yang juga akrab disapa Papa Ain.
Beberapa hari pascabencana, Lisman terus melakukan pencarian terhadap istri dan anaknya, tetapi hingga kini masih belum membuahkan hasil.
Hanya kendaraan roda dua milik istrinya yang berhasil ia temukan.
Sedih yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, membuat Lisman menjadi orang yang sering menyendiri dan berdiam atau termenung.
Bahkan tak jarang, Lisman dengan nekat tidur dan menginap di area eks-likuefaksi Petobo.
"Hanya ini (berkunjung ke area eks-likuifaksi, red) yang bisa menghibur sedikit," kata Lisman.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)