Analis UI: Pemulangan WNI Eks ISIS dapat Sakiti Hati Masyarakat Korban Terorisme

Stanislaus Riyanta menilai upaya pemulangan 600 anggota ISIS asal Indonesia bukan pilihan tepat.

tribunnews.com/Signature Reads
Ilustrasi Pasukan ISIS 

"Ya nanti tentunya nanti ada lembaga-lembaya yang diberi wewenang. Saya kira itu tugas BIN, Kepolisian untuk teliti mereka," kata Prabowo saat di Natuna, Rabu, dilansir Tribunnews.com.

"Untuk aksi kekerasan yang tidak terlalu tinggi mungkin bisa lebih cepat kembali ke masyarakat. Tapi kita ada protokol dulu, protokol keamanan," tandas dia.

5. Maruf Amin

Wapres Maruf Amin saat melayat ke kediaman Gus Sholah di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).
Wapres Maruf Amin saat melayat ke kediaman Gus Sholah di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020). (Dok. KIP/Setwapres via KOMPAS.com)

Wakil Presiden, Maruf Amin, mengibaratkan rencana pemulangan WNI eks ISIS seperti virus corona.

Mengutip Kompas.com, rencana pemulangan terduga teroris lintas batas harus dilakukan observasi terlebih dahulu.

Pasalnya, tidak menutup kemungkinan masih ada sebagian di antara mereka yang berpotensi menyebarkan paham radikalisme.

"Tentu kalau dipulangkan, apakah akan menularkan (radikalisme) atau tidak. Corona saja kita lakukan observasi dan diisolasi dulu."

"Ini juga harus dipikirkan. Kalau menular (radikalisme) berbahaya juga," terang Maruf, Rabu.

Tak hanya itu, Maruf Amin juga mengatakan banyak hal harus dibahas secara komprehensif soal rencana pemulangan WNI eks ISI.

Seperti kebijakan menyeluruh tentang dipulangkan atau tidaknya mereka.

Serta cara pemulangan hingga dampaknya kepada lingkungan sekitar.

"Jadi memang itu pembahasannya komprehensif, belum ada kesimpulannya, kita tunggu saja," katanya.

4 Terduga Pelaku Bom Ikan Ditangkap Polisi di Perairan Morowali

Setneg Tak Izinkan Monas Jadi Lintasan Balap Formula E, Penyelenggara Cari Alternatif

7 Fakta Kasus Produksi Ayam Tiren di Boyolali, Gunakan Cairan Kimia dan Dijual di Pasar

6. Mahfud MD

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam wawancara khusus dengan Kompas di Kantor Redaksi Kompas, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam wawancara khusus dengan Kompas di Kantor Redaksi Kompas, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (30/1/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Mahfud MD menilai pemulangan WNI eks ISIS memiliki manfaat serta mudarat.

Mudaratnya, menurut Mahfud, mereka bisa menjadi virus yang menyebarkan paham radikalisme di Indonesia.

"Mulai dari mudaratnya kalau dipulangkan itu nanti bisa menjadi masalah disini, bisa menjadi virus baru di sini."

"Karena jelas jelas dia pergi ke sana untuk menjadi teroris," ujar Mahfud MD, Rabu, dilansir Tribunnews.

Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan para WNI eks ISIS harus mengikuti prgram deradikalisasi terlebih dulu.

Meski begitu, Mahfud menyebutkan adanya potensi paham radikal kambuh saat para WNI itu terjun ke masyarakat karena adanya kemungkinan dijauhi.

"Kalau nanti habis deradikalisasi diterjunkan ke masyarakat nanti bisa kambuh lagi, kenapa?"

"Karena di tengah masyarakat nanti dia diisolasi, dijauhi. Kalau dijauhi nanti dia jadi teroris lagi kan," terang dia.

Namun, Mahfud MD mengaku ia lebih setuju apabila WNI eks ISIS tidak dipulangkan karena bisa membahayakan negara.

(Tribunnews.com/Glery Lazuardi/Theresia Felisiani/Taufik Ismail, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Tsarina Maharani/Achmad Nasrudin Yahya/Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemulangan WNI Eks ISIS Dapat Menyakiti Hati Masyarakat Korban Terorisme dan Pro Kontra Rencana Pemulangan WNI eks ISIS, Fadli Zon, Prabowo hingga Mahfud MD Beri Tanggapan

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved