Virus Corona
Isolasi 14 Hari tak Cukup,Ilmuwan:Virus Corona Bisa Bertahan di Tubuh sampai 5 Pekan usai Terinfeksi
Temuan baru terkait virus corona atau Covid-19 telah dipublikasikan oleh para ilmuwan di Lancet minggu ini, virus bisa bertahan hingga 5 pekan.
Poin yang diutarakan oleh Marc Lipsitch tersebut jadi sorotan pada Kamis (12/3/2020) lalu setelah munculnya berita Tom Hanks dan Rita Wilson positif terinfeksi virus corona di Australia, yang saat ini sedang mengalami musim panas.

Sifat musiman virus corona belum diketahui.
Seorang pakar penyakit infeksi yang bekerjasama dengan WHO, Maria van Kerkhove, mengatakan, "Kami belum memiliki landasan kuat untuk meyakini bahwa virus corona jenis baru akan berperilaku berbeda pada temperatur yang berbeda pula."
Ketika Tom Hanks didiagnosis positif terinfeksi virus corona saat sedang syuting film di Gold Coast, Australia, temperatur udara rata-rata di benua tersebut mencapai 74 derajat Fahrenheit atau sekitar 23 derajat Celsius.
Oleh karena itu, sepertinya virus corona jenis baru masih bersirkulasi di wilayah yang sedang mengalami musim panas.
Menurut Marc Lipsitch, hal tersebut dikarenakan infeksi musiman yang bisa terjadi di luar musim sekalipun ketika baru ditemukan.
"Virus baru punya manfaat sementara sekaligus penting - hanya sedikit atau tidak ada sama sekali individu di populasi dunia yang kebal terhadapnya," tulis Marc.
"Istilah sederhananya, virus yang sudah ada sejak lama masih bisa hidup - menyebar di populasi manusia - hanya ketika kondisinya tepat, dalam hal ini musim dingin," lanjut Marc, mengacu pada penyakit flu.
Namun, sebelumnya belum pernah ada virus seperti virus corona jenis baru COVID-19 yang bisa menyebar di luar musim normal seperti virus-virus lainnya, tambah Marc.
• Untuk Kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, Sandiaga Uno Akui Sudah Keluar Uang Banyak
• Minta Warganet Berhenti Bully Anies Baswedan, Sandiaga Uno: Beri Kesempatan Beliau untuk Bekerja
Virus yang menyerang saluran pernafasan biasanya bersifat musiman.
Virus yang menyerang saluran pernapasan dapat menyebar dengan lebih mudah pada musim dingin.
Sebab, suhu udara yang rendah membuat lapisan mirip gel yang mengelilingi partikel virus jadi lebih keras.
Lapisan tersebut menjadi semacam cangkang pelindung yang lebih kuat dan memungkinkan virus bertahan cukup lama untuk menular antar-manusia.
Virus flu, khususnya, "bisa bertahan lebih baik pada suhu dingin dan kering," kata Amanda Sinek, ahli epidemiologi di University of Wisconsin di Milwaukee.
• Viral Kisah Mitra Go-Massage Diminta Pelanggan Beri Layanan Plus-plus, Apa Kata Gojek?
• Setelah Bertemu Donald Trump, Sekretaris Presiden Brazil Dikabarkan Positif Terinfeksi Virus Corona
• Selain COVID-19, Ini 5 Wabah Penyakit yang Dinyatakan sebagai Pandemi oleh WHO
Namun, tentu saja, belahan Bumi utara dan selatan tidak mengalami musim yang sama pada saat yang sama.