Virus Corona di Indonesia
Kisah Dokter RSUP Persahabatan Tangani Pasien Virus Corona: Ibaratnya Perang Dunia 3
dr. Mia Elhidsi menceritakan suka dan duka yang ia rasakan selama menangani pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Najwa Shihab Buka Curhat Tenaga Medis Tangani Corona
Presenter Najwa Shihab, membagikan sejumlah kisah para tenaga medis yang kian hari semakin sibuk berjuang menghadapi Covid-19.
Dikutip dari unggahan akun Instagram resmi Najwa Shihab, @najwashihab, Kamis (19/3/2020).
Berikut adalah sepenggal kisah perjuangan para pahlawan yang tak kenal istirahat menangani Covid-19 di Indonesia.
• Cegah Penyebaran Corona, Pemprov Sulut Kolaborasi dengan GreatEdu Sosialisasikan Belajar Jarak Jauh

Pada slide pertama tampak sebuah foto sejumlah dokter di rumah sakit dengan pakaian alat pelindung diri lengkap.
Mereka nampak sedang memantau data-data medis di lembaran kertas, dan komputer.
Foto tersebut dilengkapi dengan sebuah pesan dari tenaga medis yang tak dijelaskan identitasnya.
Pesan tersebut mengungkapkan rasa rindu yang begitu kuat kepada anaknya, namun pada saat yang bersamaan enggan berada dekat lantaran takut apabila dirinya terinfeksi, maka anaknya juga bisa menjadi korban Covid-19.
"Mau pulang belum berani. Gak bisa pisah tidur sama anak, ribet." tulis seorang tenaga medis.

Foto di slide kedua menampilkan tiga orang dokter berpose menggunakan alat pelindung diri (APD) yang nampak tidak seperti APD pada umumnya.
APD yang dikenakan tiga dokter tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan tidak menutupi seluruh bagian tubuh mereka.
Foto tersebut disertai keluhan sulitnya mendapatkan APD yang layak, padahal mereka lah garda terdepan melawan Covid-19.
"Kita kesulitan untuk mendapatkan APD (Alat Pelindung Diri), sedangkan kita harus menolong orang yang terinfeksi, apalagi ini kasus pandemi." tulis seorang tenaga medis.
Pada slide terakhir, terdapat foto seorang dokter berdiri menggunakan APD lengkap.
Yang menarik adalah caption dari foto tersebut.
Dituliskan bahwa sebagai tenaga medis yang setiap hari, tanpa henti menangani wabah Covid-19, mereka harus patungan demi membeli vitamin agar tetap bisa bekerja.