Ramai Tips Membuat Hand Sanitizer Sendiri, Para Ahli Justru tidak Merekomendasikan, Apa Alasannya?
kini semakin banyak tips yang beredar tentang cara pembuatan hand sanitizer sendiri. namun, para ahli tidak merekomendasikannya. mengapa?
"Ada standarnya dalam membuat hand sanitizer. Kepada masyarakat kalau tidak memiliki pengetahuian tentang pembuatan hand sanitizer, jangan membuat sendiri," ujar Profesor Ari, dalam konferensi pers daring #FKUIPeduliCOVID19, Jumat (20/3/2020) dikutip dari Kompas.com.

Sebab, kata Prof Ari, dalam membuat hand sanitizer terdapat takaran dan komposisi yang tepat, karena produk ini mengandung bahan-bahan kimia.
Di antaranya alkohol 95 persen, gliserol, H2O2 dan beberapa zat kimia lainnya.
"Sekali lagi, kami tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk membuatnya sendiri," tegas Prof Ari.
Dalam pembuatan hand sanitizer, alkohol yang digunakan memiliki standarisasi kadar 95 persen.
Beberapa penelitian menyebutkan, kata Prof Ari, alkohol 95 persen mampu membunuh virus dalam waktu satu menit.
"Oleh karena itu, kalau kita menggunakan hand sanitizer, didiamkan dulu satu menit," imbuh Prof Ari.
Imbauan produksi hand sanitizer untuk institusi
Saat ini, kata Prof Ari, sejumlah dokter dan perawat mulai mengeluhkan kekurangan stok hand sanitizer.
Padahal, bagi tenaga medis, ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
FKUI telah mencoba membuat hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan tim medis di rumah sakit yang merawat pasien-pasien Covid-19.
"Kami coba memberikan informasi ini lebih luas untuk kepentingan lokal. Akhirnya kami berikan (hand sanitizer) ini secara gratis," jelas Prof Ari.
• Jokowi: Wisma Atlet Kemayoran Siap Dijadikan Rumah Sakit Darurat dan Rumah Isolasi COVID-19
• Penjelasan Ahli Soal Kapan Wabah Virus Corona akan Berakhir dan Bagaimana Cara Memeranginya

Kini proyek tersebut diambil alih oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).
Produk hand sanitizer ini kemudian akan didistribusikan oleh para alumni tersebut.
"Baru saja kami mendapatkan informasi, sudah ada 600 liter hand sanitizer yang diproduksi. Dan sebagian besar telah diberikan kepada dokter-dokter di RSCM, RS Persahabatan, yang tengah menangani pasien-pasien Covid-19," sambung Prof Ari.