Wawancarai Joko Widodo, Najwa Shihab Tanyakan soal Kebijakan Pemerintah RI Tangani Pandemi Covid-19

Wawancara yang dilakukan oleh Najwa Shihab ini merupakan kesempatan pertama yang diberikan Jokowi kepada jurnalis selama masa pandemi Covid-19.

Capture Youtube Najwa Shihab
Najwa Shihab. 

TRIBUNPALU.COM – Pemerintah saat ini sedang melakukan sejumlah langkah dan kebijakan dalam menangani penyebaran wabah virus corona Covid-19 di Indonesia.

Presenter kondang Najwa Shihab mengungkapkan dirinya bertanya kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Ia mendapat kesempatan untuk bisa mewawancarai Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (21/4/2020).

Wawancara yang dilakukan oleh Najwa Shihab ini merupakan kesempatan pertama yang diberikan Presiden Jokowi kepada jurnalis selama masa pandemi Covid-19.

“Panjang sekali list saya ketika bertanya ke negara, dari mulai efektivitas status pembatasan sosial berskala besar (PSBB), soal koordinasi yang tumpang tindih, peraturan yang kerap berbeda dikeluarkan, konsistensi menegakkan status PSBB,” ujar Nana, panggilan akrab Najwa Shihab dalam webtalk bersama KBRI Ankara, Selasa (21/4/2020).

Takut Diisolasi, Pasien Positif Covid-19 di Garut Kabur dari Rumah Sakit dan Pulang ke Rumahnya

Kisah Pradana, Pemuda asal Solo yang Diterima di 11 Universitas di AS: Terinspirasi Maudy Ayunda

Soal Mundurnya Belva dari Stafus Presiden, Pengamat: Mundurlah Juga dari Proyek Kartu Prakerja

PKB Minta Pemerintah Tak Larang Mudik, Luhut : Tidak Bisa, Sudah Cukup Kami Ambil Risiko

Nana juga tidak melewatkan kesempatan tersebut untuk menanyakan sejumlah hal lain.

Seperti transparansi data pasien, kesiapan sejumlah fasilitas kesehatan, hingga perlindungan kepada para tenaga medis yang berada di garis terdepan untuk menangani pasien positif virus corona Covid-19.

Salah satu isu yang juga banyak yang ingin diketahui masyarakat terkait kebutuhan warga yang terdampak, dan bagaimana dilema masyarakat berpenghasilan harian dalam menghadapi pembatasan sosial.

“Jadi memang situasi ini sitasi yang tidak ideal, setiap risiko yang diambil menimbulkan risiko yang lain,” lanjutnya

Nana memahami situasi ini memang tidak hanya dialami pemerintah Indonesia.

Namun di sisi lain, negara dapat belajar bagaimana mengatasi masalah ini dengan melihat kegagalan negara lain dalam menghadapi pandemi, atau belajar dari negara yang berhasil melandaikan kurva penularan.

“Ini menurut saya kesempatan untuk kita belajar dan lulus dalam ujian ini. Ya, tidak mungkin ini ditanggung sendiri oleh pemerintah. Ya, karenanya perlu peran juga dari warga negara untuk memastikan kita lulus sama-sama di ujian ini. Tapi sekali lagi negaralah yang paling berkuasa. Karena negara punya uang, punya senjata, punya tentara untuk bisa memastikan kebijakan dapat dilakukan,” tegasnya.

Terkait gagap pemerintah terhadap kebijakan mudik, juga menjadi pertanyaan yang diajukan Najwa dalam kesempatan wawancara dengan Presiden Joko Widodo.

“Saya juga sempat bertanya terkait mudik misalnya. Ada yang bilangnya tidak boleh, kemudian boleh, bilangnya hanya untuk PNS, Tentara dan anggota BUMN, terus sekarang juga ternyata tidak boleh lagi semuanya, tapi tidak bolehnya tidak sekarang, masih beberapa hari lagi. Kalau menurut saya tampak ada kegagapan yang diambil oleh aparat negara,” lanjutnya.

Media Asing Soroti Kebijakan Jokowi soal Larangan Mudik, Bahas Krisis Ekonomi dan Lemahnya Aturan

Najwa Shihab dapat memaklumi tidak ada negara yang siap dalam menghadapi pandemi ini.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved