Virus Corona

Kisah Suka Duka Pasien Covid-19 di Wisma Atlet: Ada yang Betah, Ada yang Ingin Kabur

Semua pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, merasakan waktu begitu lambat.

Warta Kota/Alex Suban
Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Wisma Atlet Kemayoran saat ini hanya menerima pasien dengan kondisi ringan dan sedang. 

Tak sedikit yang menggunakan waktu untuk membaca Kitab Suci Al-quran bagi umat Muslim, dan berzikir.

"Berzikir dan baca Quran, itu resep untuk membunuh kebosanan," kata pasien Ad.

Seorang pasien wanita, Wi, berseloroh, "Untuk mengusir kebosanan, tatap wajah saya saja.”

Pasien lain mengaku membaca buku digital genre novel.

Ia mendapat kiriman buku digital tetralogi karya Pramoedya Ananta Toer.

Warga Polewali Mandar Usir Dokter Positif Corona yang Isolasi Mandiri di Rumah, Disuruh Pindah ke RS

Di Tengah Rumor Meninggal Dunia, Kim Jong-Un Muncul di Peresmian Pabrik Pupuk dan Tersenyum

Pemerintah Inggris Sudah Siapkan Skenario Bila PM Boris Johnson Meninggal karena Corona

Untuk memperkuat kekebalan tubuh, seorang pasien di lantai 7 mengingatkan agar jangan kebanyakan membaca berita.

Alasannya, berita terkait pandemi virus corona, baik di tanah air maupun di luar negeri, membuat miris, terutama ketika jumlah kematian yang ditonjolkan.

Biasanya yang dibagikan di grup, berita baik yang menggembirakan, seperti video Denny JA dari Lingkaran Survey Indonesia (LSI). Video itu merilis hasil survey lembaga di dunia yang kredibel dan menyimpulkan pandemi virus corona di Indonesia akan berakhir awal Juni, sedang di dunia pada Juli-September.

Sudah rutin, setiap pagi dan sore menjelang magrib seorang warga India melakukan jogging dari ujung koridor ke ujung koridor sambil membawa tasbih.

Ia selalu mengangkat tasbihnya ketika berpapasan dengan pasien lain, seperti memberi isyarat untuk selalu mengingat Tuhan.

Di lantai 25 ada ruangan yang cukup luas dan biasa digunakan untuk arena senam dipimpin oleh seorang relawan.

Para pasien biasanya naik ke puncak Wisma Atlet lantai 32, untuk memandang hamparan rumah bersesakan di kawasan Kemayoran dan Danau Sunter. 

Penulis: Cecep Burdansyah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suka Duka Pasien Corona Dirawat di RSD Wisma Atlet, Ada yang Ingin Kabur, Ada yang Betah

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved